Iklan apa yang paling Anda ingat? Mungkin Anda hanya bisa menceritakan alur cerita iklan yang menurut Anda lucu atau inspiratif.Tapi Anda tentunya tidak secara langsung bisa menyebutkan merek yang diiklankan. Tidak perlu khawatirkarena Anda tidak sendirian.
Mari kita lihat bagaimana Anda menanggapi iklan. Dalam perjalanan ke kantor, Anda bisa melihat berbagai macam billboard yang mengiklankan berbagai jenis merek dari berbagai jenis produk. Apakah Anda akanmenyadari apabila salah satu billboard berganti iklan? Tergantung. Apabila billboard tersebut sering dijadikan patokan untuk tempat janjian dengan teman nebeng, pasti Anda akan menyadarinya. Apabila billboard tersebut memberikan informasi mengenai suhu ataupatokan waktu, Anda juga pasti akan ingat.
Nah, bagaimana dengan iklan televisi?Seberapa sering Anda mendengarbahasan soaliklan di televisi? Apakah ada iklan televisi yang begitu menarik sehingga Anda tertarik melihatnya? Pasti ada. Iklan baru yang lucu atau unik pasti mengundang rasa ingin tahu Anda untuk melihat. Mungkin juga iklan yang menyinggung pengalaman, aktivitas, atau berkaitan tempat lahir akan menarik bagi Anda. Atau,mungkin hanyasuara teman Anda di iklan tersebut yang membuat Anda bergegas menontonnya.
Ya, untuk bisa diingat, iklan harus bisa membangun koneksi khusus dengan konsumen yang melihatnya. Entah koneksi tersebut disengaja atau tidak. Tidak peduli seberapa unik pesan yang disampaikan. Bila konsumen tidak dapat mengoneksikan dirinya dengan iklan tersebut, iklan itu cenderung gampang dilupakan.
Beragamnya media untuk beriklan, di satu sisi, memberikan keleluasaan bagi pemasar untuk mengomunikasikan mereknya. Pemasar dapat memilih media yang paling sesuai—baik sesuai dengan target konsumennya atau sesuai dengan besarnya bujet yang dimilikinya?.
Namun, di satu sisi, pemasar harus semakin cermat dalam memilih mediatersebut. Beragamnya media beriklan menjadikan iklan semakin susah mendapatkan atensi audiens dan malah cenderung dan mengganggu. Di televisi, radio, media luar ruang, Internet, bahkan di mobile phone?yang seharusnya bersifat personal pun? konsumen dibombardir dengan serangkaian iklan. Kondisi inilah yang mendorong konsumen untuk mengacuhkanataubahkan menolak iklan.
Iklan yang ada dimana-mana dan repetitif tidak lagi efektif untuk membujuk konsumen. Pemasar harus mulai mencari cara lain untuk lebih menarik konsumen. Yaitu, cara yang efektif untuk membangun persepsi terhadap merek sekaligus mendorong pembelian.
Area  Pengalaman Konsumen dapat Dibangun
Jeffrey F. Rayport, dalam artikel Advertising's New Medium menjelaskanempat area utama dimana iklan dapat membangun pengalaman konsumen.
Area 1: Public Sphere
Pada tahap ini, iklan bisa mendorong konsumen untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Iklan-iklan jenis ini seringkali terlihat seperti iklan yang mempromosikan aktivitas sosial bersama, meski hal itu bukan Corporate Social Responsilbilty (CSR). Dalam hal ini, penentuan waktu dan tempat pemasangan iklan menjadi sangat penting.
Ingatkah Anda dengan iklan Keluarga Frutarian? Namun, apakah Anda ingat dengan merek yang diiklankan? Mungkin sebagian dari Anda tidak terlalu ingat dengan Buavita yang meluncurkan iklan tersebut.Memang, iklan tipe ini efektif untuk membangun awareness dan mendorong ujicoba dan pembelian. Namun, iklan ini  kurang efektif untuk membentuk persepsi dan loyalitas.
Area 2: Social Sphere
Pada tahap ini, iklan bisa mendorong konsumen untuk berinteraksi dengan konsumen lain. Untuk mendorong interaksi sosial, pemasar perlu mencari tema yang relevan.
Gerakan Ayo! Indonesia Bisa! yang dipelopori Clear menjadi salah satu contohnya.Program ini berhasil menarik minat konsumen untuk memberikan dukungannya terhadap sepak bola nasional. Lalu, bagaimana pengaruh iklan ini terhadap merek?
Iklan tipe ini umumnya memiliki pengaruh yang hampir mirip dengan iklan public sphere.  Pengaruh terhadap awareness dan ujicoba besar dibandingkan pengaruh terhadap persepsi merek dan loyalitas.
Area 3: Tribal Sphere
Pada tahap ini, iklan bisa membangun koneksi dengan suatu kelompok untuk mengekspresikan identitasnya. Umumnya, merek-merek yang menyasar segmen niche yang menggunakan metode ini. Namun,saat ini, ada semakin banyak merek yang mencoba untuk memberikan identitas bagi konsumennya.
Iklan dengan tribal sphere memiliki pengaruh yang terbatas terhadap awareness karena fokus pada kelompok tertentu. Namun,iklan ini sangat efektif untuk meningkatkan pembelian, persepsi, dan loyalitas.
Area 4: Physiological Sphere
Pada tahap ini, iklan bisa menghubungkan bahasa yang digunakan di dalam iklan dengan ide atau perasaan tertentu. Penggunaan bahasa dan kalimat yang mudah diingat oleh konsumen menjadi bagian penting dalam iklan.
IklanReal Beautydari Dove menjadi contoh yang paling jelas. Pesan yang disampaikan oleh Dove berhasil mengangkat persepsi merek Dove. Pemilihan pesan yang tepat sasaran dan relevan turut memengaruhi keberhasilan iklan.
Bila dilihat, iklan tipe ini memang memiliki pengaruh yang besar terhadap awareness, persepsi, serta loyalitas merek. Sedangkan pengaruh terhadap pembelian secara langsung ikut terpengaruh seiring dengan peningkatan awareness, persepsi, dan loyalitas.

Source : Marketeers.com