Rabu, 21 Agustus 2013

Mengoptimalkan Aplikasi Pencari Ponsel

http://images.detik.com/content/2013/04/11/1440/gdatamobileprotect.png

Find My Phone

Find My Phone sesuai namanya adalah aplikasi untuk menemukan smartphone anda. Tekniknya adalah dengan menggunakan triangulation yang menggunakan jarak smartphone dengan 3 BTS terdekat untuk menentukan posisi smartphone, digabungkan dengan data GPS.

Aplikasi ini harus diinstal di smartphone yang ingin dipantau dan memantau. Dengan informasi posisi yang diberikan, anda dapat melakukan navigasi ke lokasi smartphone yang anda pantau, selama aplikasi tersebut berjalan.

Find my phone banyak digunakan untuk memonitor anggota keluarga (anak, manula, pasangan :p), mendapatkan lokasi teman anda di alam bebas, panduan antar teman ketika sedang bepergian jauh. Namun sepengetahuan kami saat ini provider di Indonesia masih belum memberikan akses pada data triangulation dan fitur ini hanya dapat diaktifkan pada provider Amerika Serikat: Verizon, T-Mobile, Sprint dan AT&T.

Karena itu, di Indonesia data yang diandalkan adalah data dari posisi GPS dan bukan triangulation. Supaya aplikasi ini bisa optimal ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan :

1. Pastikan bahwa telepon backup yang kamu gunakan untuk remote smartphone anda selalu dalam jangkauan dan nomornya selalu aktif sewaktu-waktu jika anda perlu menggunakan untuk keperluan remote smartphone anda yang hilang. Baik untuk menemukan posisi, membunyikan ringtone atau memformat smartphone yang hilang.

2. Harap pastikan anda mengaktifkan fitur pelacak dan deteksi otomatis jika kartu SIM diganti dimana smartphone akan secara otomatis mengirimkan pesan berisi lokasi GPS secara berkala.

3. Pastikan aplikasi sekuriti anda terlindungi (tidak mudah di uninstal) dan pastikan bahwa anda mengaktifkan pengunci layar smartphone aktif secara otomatis jika smartphone tidak digunakan dalam waktu tertentu. Pastikan password akses/pattern smartphone anda cukup sulit untuk ditebak.

4. Jika anda memiliki data penting di SD Card, kami sarankan pilih aplikasi yang memiliki kemampuan memformat data SD Card secara remote seperti “Wheres My Droid Pro”.


Source :Vaksincom ( detik.com )

5 Orang yang Sembuh dan 'Bangkit' dari Kematian karena Cinta

Cinta tidak hanya menyenangkan hati, tetapi juga bisa menjadi obat mujarab yang menyembuhkan penyakit, bahkan 'membangkitkan' orang dari kematian.

Berikut orang-orang yang sembuh dan 'bangkit' dari kematian berkat cinta, seperti dirangkum detikHealth,


1. Lorna Baillie, hidup lagi setelah suami berbisik 'I Love You'
Kerabat Lorna Baillie merasa sangat hancur ketika tim medis melepas peralatan pendukung dari tubuhnya setelah menghabiskan tiga jam untuk mencoba menyelamatkan nyawa nenek asal Prestonpans, East Lothian ini.

Keluarga berkumpul di sekitar ranjang rumah sakit untuk berpamitan setelah dokter menyatakan Baillie secara teknis sudah meninggal dunia. 45 menit kemudian, John, sang suami, membisikkan kata 'I love you' di telinga istrinya. Betapa John, putra dan 3 putri Baillie yang berada disampingnya merasa sangat terkejut ketika tiba-tiba kondisinya secara bertahap membaik dan 'bangkit' dan kematian.


2. Jamie Ogg, hidup lagi setelah dipeluk ibunya 2 jam
Bayi Jamie Ogg lahir prematur dalam usia 27 minggu di sebuah rumah sakit di Sydney. Jamie dilahirkan kembar dengan berat hanya 900 gram bersama adik kembarnya Emily. Emily selamat, sedangkan Jamie dinyatakan meninggal setelah dokter berjuang menyelamatkannya dan tidak ada tanda-tanda kehidupan setelah 20 menit.

Dokter kemudian membungkus bayi Jamie yang sudah tak bernyawa dengan selimut dan memberikan kepada ibunya Kate Ogg. Oleh Kate, Jamie yang sudah tak bernyawa ditaruh di dadanya sambil terus dipeluk. Pelukan Kate selama 2 jam ternyata memberikan keajaiban. Bayi Jamie mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan.


3. Mathew Taylor, terbangun dari koma setelah ditelepon tunangan
Mathew Taylor sudah koma 10 bulan setelah mengalami kecelakaan sepeda motor di Bali. Melihat kondisinya, dokter bahkan mengatakan ia mungkin tidak akan bangun lagi. Namun tanda kehidupan tiba-tiba saja muncul, Taylor menangis untuk pertama kalinya setelah mendengar suara tunangan di Bali.

Dari rumahnya di Bali yang 7.000 mil jauhnya, sang tunangan Handayani Nurul mengobrol dengannya. Mendengar suara Anda, panggilan akrabnya, tiba-tiba saja air mata Taylor mengalir di pipi.


4. Karen Morrisroe-Clutton, sembuh dari koma berkat suara anak
Karen Morrisroe-Clutton, penjaga perpustakaan di kota Wrexham, Wales Inggris, berhasil sembuh dari komanya setelah mendengar suara sang anak tercinta. Dirinya mengalami koma akibat terinfeksi kuman yang berkontraksi dengan E.coli.

Karen mengalami infeksi tersebut pada akhir Juli 2008 tepatnya setelah 10 minggu melahirkan anak laki-lakinya yang bernama Oliver. Selama lima minggu dirinya koma dan sang suami selalu menemaninya dengan memainkan kaset berisi suara anaknya. Sebuah tempat yaitu The Llay Fish Bar diduga menjadi sumber infeksi tersebut.

 5. David Russell, sembuh dari koma karena bisikan istri
David Russell, pria 60 tahun yang sudah terbaring koma di rumah sakit selama dua minggu tiba-tiba membuka matanya setelah mendengar sebuah bisikan. Ia sadar dan sembuh total dari koma gara-gara dibisiki 'kamu sudah menjadi kakek' oleh sang istri.

Sebelumnya dokter menyatakan bahwa keadaan pria berusia 60 tahun itu kurang baik akibat koma yang dideritanya. Tapi setelah mendengar bisikan dari istrinya, David tiba-tiba sadar bahkan sembuh total dari penyakit kerusakan otaknya yang cukup parah

Source : Detikhealth

Kamis, 08 Agustus 2013

Sembuh dari Diabetes dalam Waktu 11 Hari dengan Melaparkan Diri

Jakarta, Diabetes disebut-sebut sebagai induk sebagai segala jenis penyakit karena komplikasinya yang beragam, mulai dari obesitas, penyakit jantung, hipertensi, stroke, hingga kanker. Yang lebih parah, penyakit ini kabarnya tak dapat disembuhkan.

Ada 2 jenis diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Pada tipe 1, pankreas tidak dapat memproduksi insulin sama sekali karena rusak atau tak berfungsi. Sedangkan pada tipe 2, tubuh masih menghasilkan insulin, hanya saja tidak dapat berfungsi secara optimal karena terjadi resistensi insulin.

Diabetes tipe 1 umumnya disebabkan oleh kelainan bawaan, sehingga lebih sering dijumpai pada anak-anak dan bisa bertahan sampai dewasa. Sedangkan diabetes 2 cenderung diakibatkan pola makan yang salah. Keduanya berakibat pada kelebihan kadar gula di dalam darah.

Richard Doughty (59) belum lama ini didiagnosis dengan diabetes tipe 2 . Hasil pemeriksaan menunjukkan gula darahnya setinggi 9 milimol per liter, sedangkan kadar normalnya adalah 4 hingga 6 milimol per liter. Dia tertegun karena selalu makan makanan yang sehat, tidak memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, dan tidak pernah merokok.

"Dokter mengatakan bahwa diabetes saya cukup ringan untuk dikontrol dengan pola makan saja, lalu memberi saya setumpuk selebaran tentang gizi bagi penderita diabetes. Saya memakan salad, mengurangi karbohidrat, namun kemajuannya lambat. Selama 7 bulan, gula darah saya masih terlalu tinggi, sekitar 7 mmol/l," katanya seperti dilansir Daily Mail, Kamis (8/8/2013).

Lewat pencarian di internet, Richard membaca penelitian para ilmuwan di Universitas Newcastle yang telah merancang diet ekstrim rendah kalori yang dapat menyembuhkan diabetes kurang dari 8 minggu. Caranya adalah dengan hanya memakan 800 kalori sehari dari 2.500 kalori yang direkomendasikan untuk pria.

Dari 800 kalori tersebut, sebanyak 600 kalori harus berasal dari makanan pengganti seperti sup dan 200 kalori dari sayuran hijau. Tidak lupa minum 3 liter air dalam sehari. Metode ini dicetuskan oleh Roy Taylor, profesor kedokteran dan metabolisme di Universitas Newcastle.

Teori yang melatarbelakangi metode ini adalah kenyataan bahwa diabetes tipe 2 sering disebabkan oleh penyumbatan liver dan pankreas oleh lemak. Kedua organ ini sangat penting dalam memproduksi insulin dan mengendalikan kadar gula darah.

Penelitian Profesor Taylor telah menunjukkan bahwa diet drastis menyebabkan tubuh menjadi kelaparan, lalu membakar cadangan lemak untuk menghasilkan energi. Lemak yang ada di sekitar organ tampaknya ditargetkan pertama kali, sehingga liver dan pankreas tak lagi tersumbat dan tingkat gula darah kembali normal.

Satu penelitian yang dilakukan oleh tim Taylor dan diterbitkan pada tahun 2011 dalam jurnal Diabetologia menemukan bahwa dari 11 penderita diabetes tipe-2 yang menjalani diet, kesemuanya berhasil lepas dari penyakit ini dalam waktu tak sampai dari 8 minggu.

Penelitian lebih lanjut juga mengungkapkan bahwa penderita diabetes tipe 2 hanya perlu kehilangan seperenam dari berat badannya untuk dapat menghilangkan lemak dari pankreas, sehingga memungkinkan organ ini memproduksi cukup banyak insulin dalam kadar normal.

"Setelah menghubungi Profesor Taylor, dan mendapatkan persetujuan dari dokter saya, saya memutuskan untuk mengikuti pola makan ini. Target berat badan saya 8 stone dan 12 pound (sekitar 60 kg)," kata Richard.

Richard tak berani mengambil langkah sebelum berkonsultasi dengan dokternya. Setelah ada lampu hijau, dia hanya makan 2 sup sayuran hijau per hari. Setelah sehari, kadar glukosanya telah turun dari 6 mmol/l menjadi 5.9 mmol/l.

Walau sering merasa lapar, profesor Taylor mengatakan bahwa rasa lapar adalah hal yang bagus karena tandanya program diet tengah bekerja. Untuk mengatasi kelaparan, Richard menenggak air setengah liter.

Pada hari ketiga, Richard sudah kehilangan 1 kg berat badannya. Hari keempat, kadar glukosanya menurun dari 5.9mmol/l menjadi 4.6mmol/l. Untuk makan siang, Richard menyantap sup jamur buatan sendiri yang dicampur bawang, sayuran dan rempah-rempah. Dia juga menelan suplemen sup ayam sebelum pulang kantor. Walau konsentrasinya tetap terjaga, seringkali dia lantas merasa lelah dan lesu.

"Pola ini berlanjut setiap hari. Saya bereksperimen dengan lebih banyak sup seperti wortel, tomat dan kacang, sayuran panggang, sayuran tumis, sayuran rebus dan casserole, dibumbui dengan bumbu yang tidak pernah saya gunakan sebelumnya, seperti jinten dan paprika," ujarnya.

Beberapa hari kemudian, berat badannya menyusut menjadi 57 kg dan kadar gula darahnya menjadi 4,1 mmol/l. Konsekuensinya, beberapa pakaian yang biasa dikenakan tak lagi pas di badan dan wajahnya menjadi lebih tirus. Meski demikian, jerih payahnya terbayar.

Dua bulan kemudian, Richard memeriksakan diri ke dokter dan dinyatakan tak lagi mengidap diabetes. Setelah menjalani diet selama 11 hari, ternyata gula darahnya sudah menurun ke tingkat normal. Tak ingin didiagnosis diabetes lagi, Richard lantas bergabung dengan gym dan berjalan kaki 3 kali seminggu.

"Atas saran Profesor Taylor, saya juga mulai membangun otot tubuh bagian atas saya. Otot yang lebih besar menyerap lebih banyak glukosa sebagai energi, sehingga mencegah tubuh menyimpan glukosa lebih dari yang dibutuhkan," ungkapnya.

Source : Detik.com