Jumat, 19 Juni 2015

Empat Cara Agar Loyalty Program Diminati Pelanggan

Memelihara pelanggan agar tetap setia dengan brand memang sudah menjadi tugas seorang marketers. Sayangnya, tak mudah membuat pelanggan tetap loyal. Lantaran, selalu aja ada upaya dari kompetitor maupun pendatang baru yang ingin menggoyahkan tingkat loyalitas pelanggan, melalui berbagai loyalty program.
Dan, cara termudah menghadirkan loyalty program adalah menghadirkan kartu membership dengan iming-iming point reward. Sayangnya, hampir semua brand menawarkan program yang serupa. Tak mengherankan, jika seorang konsumen bisa memiliki banyak kartu membership di dompetnya.
Di Amerika misalnya, menurut Bond Brand Loyalty yang dianalisis oleh eMarketer, pengguna internet di sana rata-rata memiliki lebih dari 13 loyalty program. Sayangnya, hanya 50% dari para pemegang kartu membership tersebut yang tercatat sebagai anggota aktif.
Oleh karena itu, marketers dituntut untuk kreatif dalam menghadirkan kartu membership. Sejatinya, kartu membership yang dihadirkan harus mampu menciptakan keterlibatan emosional dengan pelanggan. Menurut Ashley Rodriguez, sepeti yang dikutip dari Adage, ada empat cara yang dapat dilakukan marketers agar loyalty program yang dihadirkan menjadi efektif dan diminati pelanggan.
Reward Harus Terkait dengan Branding
Marketers dapat memberikan reward berupa kegaitan yang sesuai dengan brand positioning. Contohnya, Walgreens yang memiliki brand positioning “at the corner of happy and healthy”, menawarkan program loyalitas berupa poin tambahan bagi pelanggan yang memilih hidup sehat. Antara lain, kegiatan lari, mengecek tekanan darah, dan berhenti merokok.
Walgreens juga menghadirkan Walgreens Balance Rewards Application yang terhubung ke perangkat lain serta aplikasi lain, seperti Apple HealthKit, MyFitnessPal, dan RunKeeper agar mudah terpantau. Pelanggan berhak mendapatkan poin bonus jika mereka menghubungkan perangkat mereka ke aplikasi tersebut. Poin bonus pun berpeluang diperoleh pelanggan dengan membeli produk kesehatan, seperti vitamin. Hasilnya, pada Agustus 2014, program tersebut mampu menjaring 82 juta anggota aktif. “Kesetiann yang sejati itu bukan tentang reward ataupun dolar, tetapi tentang bagaimana memahami sebuah brand yang dapat diasosiasikan dengan karakter brand,” kata Logan LaHive, CEO Belly.
Rewards Tidak Sekadar Deals atau Diskon
Reward yang ditawarkan tidak boleh sekadar diskon. Mengapa? Sebab, Retailer pun sudah menawarkan diskon yang tak kalah menariknya. Contohnya, GameStop’s PowerUp Rewards program, yang memiliki 40 juta anggota dan telah memiliki versi berbayar dengan biaya US$ 14,99 per tahun. Dengan biaya itu, pelanggan dapat memiliki akses eksklusif untuk berbagai merchandise, spesial deals dan diskon, bonus point, dan majalah Games Informer.
Memanfaatkan Data untuk Kepentingan pelanggan
Sejatinya, program loyalitas membantu brand untuk mempelajari lebih lanjut tentang pembeli. Tapi perlu diingat, brand memiliki tanggung jawab yang besar terhadap data yang diperoleh. Pelanggan yang telah rela memberikan data pribadi mereka tentu saja mengharapkan sesuatu sebagai imbalannya. Sudah seharusnya program yang mampu menghimpun data pelanggan dapat digunakan sebagai modal untuk mengubah perilaku pelanggan. Mereka yang mampu melakukan itu berpeluang memenangkan persaingan dalam jangka waktu panjang.
Retalier seperti Sephora contohnya, telah memberikan akses kepada pelanggan tentang data pembelian mereka sebelumnya. Dengan demikian, mereka bisa mengingat warna eyeshadow apa yang mereka beli tahun lalu. Program loyalitas lainnya dari Sephora adalah Beauty Insider, yang menawarkan penawaran khusus dan kelas kecantikan gratis, produk baru, pengiriman gratis, dan sebagainya sehingga pelanggan dapat berbelanja lebih banyak.
Begitu juga dengan Starbucks. Kedai kopi tersebut memiliki lebih dari 10 juta anggota yang loyal dan mengapresiasi pembeli dengan memberikan minuman gratis dan makanan gratis. Sebab, memang reward seperti itulah yang pelanggan inginkan.
Memasukkan Loyalty Program ke Dalam Model Bisnis
Perusahaan harus membangun loyalitas ke dalam model bisnis mereka. Pembuat kopi Nespresso, yang membuat mesin minuman misalnya, memiliki basis pelanggan yang sifatnya built-in. Nespresso memelihara pelanggan melalui program yang disebut Nespresso Klub, di mana pelanggan dapat mempersonalisasi order, pengiriman, daur ulang, dan layanan sesuai keinginan dan pilihan mereka.
Brand GameStop mencoba memberikan store experience dengan melengkapi pegawai toko mereka dengan tablet guna memudahkan pelanggan melihat sejarah belanja pelanggan dan membuat rekomendasi pribadi kepada mereka. Adapun brand Pret a Manger mengizinkan kasir untuk memberkan hadiah kepada pelanggan berdasarkan kebijaksanaan mereka. Dengan demikian, karyawan diberi kesempatan untuk menghargai pelanggan secara ad hoc. Sejatinya, merancang program loyalitas ke dalan model bisnis dan memberdayakan karyawan dalam program tersebut akan menghasilkan kesetiaan pelanggan.

Source : Dwi Wulandari ( Marketing strategy ) majalah Mix marketing

Memoles Profil Online untuk Berburu Pekerjaan

Di era digital sekarang ini, internet tak cuma menjadi gudang informasi untuk mencari pekerjaan. Internet sejatinya juga bisa menjadi etalase bagi si calon pegawai untuk menjual dirinya, tentu dalam konotasi positif.

Menurut Donny B.U., praktisi internet dari ICT Watch, apa yang kita sampaikan ke pihak lain melalui medium internet sebaiknya adalah refleksi dari bagaimana diri kita seadanya. Termasuk jika kita ingin memajang profil diri dengan tujuan untuk mendapatkan pekerjaan, maka yang terbaik tentu isinya adalah menceritakan apa adanya kita.

"Sehingga yang pertama kali kita harus ingat, poles diri kita terlebih dahulu sebelum kita refleksikan ke LinkedIn dan sebagainya. Cara memoles diri ya banyak ragam, dari memperkaya pengalaman, pendidikan formal maupun informal, melakukan berbagai kegiatan yang relevan, dan sebagainya. Nah, setelah kita rasa cukup, barulah kita poles profil online kita tersebut," papar Donny dalam sesi tanya jawab di Klinik Cyberlife detikINET.

Berikut strategi untuk memoles profil di internet yang disarankan Donny:

1. Jangan Cuma LinkedIn

Jangan letakkan profil (CV dan materi lainnya yang relevan) pada satu layanan online saja. LinkedIn memang layanan yang memang dikhususkan untuk meletakkan informasi yang sifatnya profesional.

Tetapi jika ingin lebih mudah 'ditemukan' (via search engine), maka ada baiknya informasi tentang 'apa, siapa, mengapa' diri kita juga disebarkan di berbagai media sosial yang kita gunakan. Misalnya melalui bio di akun Twitter, melalui profil di Facebook dan Slideshare, serta mengisi 'about me' dengan baik di blog personal kita.

 2. Terkoneksi

Dari berbagai layanan online yang kita pakai seperti dijelaskan pada materi di atas, sebaiknya saling terkoneksi satu dengan yang lainnya. Misalnya di LinkedIn ada informasi tentang alamat akun dan/atau cuplikan konten dari media sosial lainnya yang kita gunakan.

Dengan fitur RSS Wikipedia, sangat mungkin konten yang terpisah di berbagai layanan online tersebut bisa saling muncul di tempat lain. Dengan saling silang atas konten tersebut, ini dapat meningkatkan visibilitas atas diri kita, setidaknya bagi pencari tenaga kerja. Karena pencari tenaga kerja bisa saja 'memburu' calon karyawan potensialnya melalui berbagai cara dan tempat di Internet.

3. Manfaatkan Etalase Online

Ada baiknya kita juga mencantumkan profil kita di berbagai situs intermediasi antara pencari kerja dan lowongan kerja. Berbagai situs semisal jobsdb.com, karir.com atau jobindo.com juga bisa menjadi salah satu etalase online yang dapat membantu kita dalam 'menjual' diri kita.

Yang harus diingat juga tentunya adalah bahwa apapun yang kita posting di internet, baik di blog, media sosial, dan sebagainya, baik ataupun buruknya akan tercatat abadi di internet. "Artinya apa yang kita torehkan di internet, akan dapat mempengaruhi penilaian orang lain atas diri kita.

Source : Detik.com

Jumat, 12 Juni 2015

Go-jek versus GrabBike

Kemacetan kota nampaknya sudah menjadi momok tersendiri bagi banyak warga Jakarta, bahkan kota-kota besar lainnya. Kendaraan pribadi dan kendaraan umum berjejalan di sepanjang jalan mencoba menembus kepadatan lalu lintas. Keadaan ini setiap hari terjadi, mulai pagi hingga malam menjelang. Masyarakat pun mencari alternatif kendaraan yang setidaknya mampu memberi mereka kesempatan untuk “sedikit” lebih cepat sampai tujuan.
Kondisi yang sudah lama terjadi ini akhirnya membangunkan salah satu startup untuk tidak tinggal diam. Nadiem Makarim beserta tim mencoba menawarkan solusi untuk masyarakat yang ingin berkendara dengan aman dan nyaman. Dan, dengan pilihan kendaraan yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, yaitu ojek. Biasanya ojek ngetem di suatu tempat atau menawarkan jasanya sendiri, Nadiem CS membuat sesuatu yang berbeda dengan membuat aplikasi pemesanan ojek Go-Jek melalui ponsel pintar.
Dengan mengunduh aplikasi di ponsel pintar, konsumen sudah bisa memesan layanan ojek dengan mudah tanpa harus mencari di tempat pangkalan ojek atau di pinggir jalan. Konsumen dengan mudah menentukan tempat lokasi penjemputan hingga tempat tujuan dengan tarif yang sudah ditentukan, tanpa perlu tawar menawar harga.
Kehadirannya Go-Jek di awal tahun cukup memberikan angin segar bagi masyarakat dan segera tersebar viral. Go-Jek menjadi jawaban bagi masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi. Kemunculan Gojek menjadi sebuah fenomena baru. Hal ini bisa dilihat dari betapa seringnya kita melihat punggawa Gojek dengan jaket khas Go-Jek berwarna hijau hilir mudik di jalanan ibu kota.
Setelah muncul fenomena Go-Jek buatan anak negeri, startup asing yang dikenal dengan aplikasi pemesan taksi online bernama GrabTaxi pun menawarkan layanan serupa. GrabTaxi mengenalkan GrabBike yang bisa disebut kompetitor Go-Jek. GrabBike mulai mendarat di Jakarta pada Mei lalu. Jakarta adalah kota ketiga bagi GrabBike, setelah Ho Chi Minh dan Hanoi di Vietnam.
GrabBike memiliki fitur keamanan yang sama dengan GrabTaxi seperti rute perjalanan yang dapat dilacak secara langsung dan identitas pengemudi (nama, plat nomor, nomor ponsel serta foto diri) yang dapat segera diketahui saat pengguna melakukan pemesanan.
Beri Go-Jek, Beda GrabBike
Pada dasarnya kedua aplikasi ini memiliki kesamaan dalah hal sistem pemesanan. Selain itu, penumpang akan mendapatkan fasilitas helm, masker, dan penutup wajah. GrabBike manambahkan satu fasilitas lagi yaitu jas hujan. Namun, karena Gojek lebih dulu hadir, Go-Jek mampu bermanuver lebih lincah.  Salah satunya adalah langkah ekspansi Gojek ke Bali, Bandung, dan Surabaya.
Pada awalnya Gojek hanya menawarkan untuk layanan transportasi konsumen. Melihat peluang besar yang bisa digarap, Gojek pun menambah layanannya. Selain sebagai trasportasi konsumen, Gojek bisa  membantu konsumen dalam mengantar dan mengambil barang, membeli tiket bioskop,  sehingga konsumen tidak perlu ke luar rumah dan bebas mengantri.
Untuk fitur Go-Food, layanan pesan antar makanan ini baru dirilis secara resmi pada April 2015. Di Jakarta, Gojek mengklaim layanan Go-Food sudah terintegrasi dengan lebih dari 15.000 tempat makan di wilayah Jabodetabek yang terdiri dari 23 kategori, mulai dari warung kaki lima hingga restoran. Sedangkan di Bandung, Go-Food diklaim sudah bekerjasama dengan lebih dari 500 restoran.
Melihat potensi yang besar, GrabBike rasanya akan menyusul langkah Gojek, meski saat ini GrabBike hadir dalam fase Beta. Hal ini dikuatkan dengan langkah kakaknya, yaitu GrabTaxi yang bukan hanya beroperasi di Jakarta,tapi juga sudah berekapansi di kota Padang dalam waktu kurang dari satu tahun perusahaannya beroperasi.
Sementara itu, dari sisi layanan, GrabBike berpotensi untuk mengembangkan layanan yang serupa dengan Gojek. Diperkirakan GrabBike mampu menciptakan program yang berbeda agar konsumen menganggap GrabBike berbeda dengan Go-Jek. Untuk itu, diperlukan diferensiasi antara Go-Jek dengan GrabBike. Salah satu nilai tambah yang diberikan GrabBike adalah asuransi medis. GrabBike akan memberikan asuransi kepada pengendara maupun penumpang apabila terjadi kecelakaan.
Tak Lepas dari Kekecewaan Konsumen
Walaupun aplikasi ojek ini membantu para konsumen sehingga mendapatkan respon positif dari masyarakat, namun ada beberapa yang merasa kecewa dengan layanan ojek ini. Salah satu konsumen pernah mendapatkan dua pengemudi karena diakibatkan kesalahan jaringan. Selain itu, masalah lamanya waktu tunggu dari memesan hingga ojek datang.
Dari pengalaman salah satu konsumen, ada yang bisa menunggu hingga 40 menit. Lamanya waktu tunggu tersebut bisa disebabkan karena kemacetan, masalah cuaca, misalnya hujan hingga jarak antara pengemudi dan pemesan yang lumayan jauh. Namun, bila kita mengalami masalah ini, kita bisa langsung membuat keputusan sendiri, apakah ingin tetap menunggu atan membatalkan pesanan dan mencari kendaraan lain.
Bagaimana Nasib Tukang Ojek yang tidak bergabung dengan Go-Jek maupun GrabBike?
Ketika banyak tukang ojek yang go mobile dengan Go-Jek dan GrabBike, lalu bagaimana nasib tukang ojek lain yang tidak bergabung dengan dua startup ini? “Rata-rata temen-temen saya yang ngojek ikut GrabBike. Kalau biasanya sehari saya bisa mengantarkan 3-4 penumpang, sekarang saya bisa membawa 8-9 penumpang sehari,” ujar Kholil, salah satu pengemudi GrabBike.
Ia menambahkan bahwa ada temannya yang menyesal tidak ikut GrabBike padahal sudah ditawarkan pihak GrabBike. Akhirnya, beberapa waktu lalu temannya tersebut mendaftar. Ia pun mengatakan ada yang tidak ikut dengan alasan masih malas berurusan dengan teknologi. Untuk bagi hasil, Go-Jek menerapkan pembagian 80% untuk pengemudi dan 20% untuk Gojek. Sedangkan, GrabBike menerapkan 90% untuk pengemudi dan 10% untuk GrabBike.
Maraknya aplikasi transportasi mobile ini mungkin menjadi ancaman beberapa pihak, namun, dari sisi konsumen, mereka sangat terbantu sekali dengan pilihan-pilhan kendaraan yang ada. Apalagi dengan kemudahan yang didapatkan hanya dengan membuka aplikasi di ponsel pintar mereka. Ini menjadi cara baru untuk mereka dalam memesan kendaraan. Selain itu, kedua startup ini mampu meningkatkan penghasilan para tukang ojek sehingga mempermudah mereka mendapatkan penumpang.
Go-Jek dan GrabBike bisa dikatakan memberikan solusi bagi masyarakat dalam berkendara.  Ke depan, diharapkan kedua startup ini mampu mengembangkan layanan dan terus menyempurnakan layanan yang masih  membuat konsumen kecewa. Dalam kompetisi memperebutkan konsumen, keduanya masih harus berupaya keras untuk membesarkan bisnis mereka karena masih dalam tahap awal pengenalan. Dan, untuk GrabBike, kita tunggu gebrakan apa yang akan dilakukannya untuk menyaingi Go-Jek.

Source : Marketeers.com

Rahasia bikin iklan yg menarik & persuasif

Iklan apa yang paling Anda ingat? Mungkin Anda hanya bisa menceritakan alur cerita iklan yang menurut Anda lucu atau inspiratif.Tapi Anda tentunya tidak secara langsung bisa menyebutkan merek yang diiklankan. Tidak perlu khawatirkarena Anda tidak sendirian.
Mari kita lihat bagaimana Anda menanggapi iklan. Dalam perjalanan ke kantor, Anda bisa melihat berbagai macam billboard yang mengiklankan berbagai jenis merek dari berbagai jenis produk. Apakah Anda akanmenyadari apabila salah satu billboard berganti iklan? Tergantung. Apabila billboard tersebut sering dijadikan patokan untuk tempat janjian dengan teman nebeng, pasti Anda akan menyadarinya. Apabila billboard tersebut memberikan informasi mengenai suhu ataupatokan waktu, Anda juga pasti akan ingat.
Nah, bagaimana dengan iklan televisi?Seberapa sering Anda mendengarbahasan soaliklan di televisi? Apakah ada iklan televisi yang begitu menarik sehingga Anda tertarik melihatnya? Pasti ada. Iklan baru yang lucu atau unik pasti mengundang rasa ingin tahu Anda untuk melihat. Mungkin juga iklan yang menyinggung pengalaman, aktivitas, atau berkaitan tempat lahir akan menarik bagi Anda. Atau,mungkin hanyasuara teman Anda di iklan tersebut yang membuat Anda bergegas menontonnya.
Ya, untuk bisa diingat, iklan harus bisa membangun koneksi khusus dengan konsumen yang melihatnya. Entah koneksi tersebut disengaja atau tidak. Tidak peduli seberapa unik pesan yang disampaikan. Bila konsumen tidak dapat mengoneksikan dirinya dengan iklan tersebut, iklan itu cenderung gampang dilupakan.
Beragamnya media untuk beriklan, di satu sisi, memberikan keleluasaan bagi pemasar untuk mengomunikasikan mereknya. Pemasar dapat memilih media yang paling sesuai—baik sesuai dengan target konsumennya atau sesuai dengan besarnya bujet yang dimilikinya?.
Namun, di satu sisi, pemasar harus semakin cermat dalam memilih mediatersebut. Beragamnya media beriklan menjadikan iklan semakin susah mendapatkan atensi audiens dan malah cenderung dan mengganggu. Di televisi, radio, media luar ruang, Internet, bahkan di mobile phone?yang seharusnya bersifat personal pun? konsumen dibombardir dengan serangkaian iklan. Kondisi inilah yang mendorong konsumen untuk mengacuhkanataubahkan menolak iklan.
Iklan yang ada dimana-mana dan repetitif tidak lagi efektif untuk membujuk konsumen. Pemasar harus mulai mencari cara lain untuk lebih menarik konsumen. Yaitu, cara yang efektif untuk membangun persepsi terhadap merek sekaligus mendorong pembelian.
Area  Pengalaman Konsumen dapat Dibangun
Jeffrey F. Rayport, dalam artikel Advertising's New Medium menjelaskanempat area utama dimana iklan dapat membangun pengalaman konsumen.
Area 1: Public Sphere
Pada tahap ini, iklan bisa mendorong konsumen untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Iklan-iklan jenis ini seringkali terlihat seperti iklan yang mempromosikan aktivitas sosial bersama, meski hal itu bukan Corporate Social Responsilbilty (CSR). Dalam hal ini, penentuan waktu dan tempat pemasangan iklan menjadi sangat penting.
Ingatkah Anda dengan iklan Keluarga Frutarian? Namun, apakah Anda ingat dengan merek yang diiklankan? Mungkin sebagian dari Anda tidak terlalu ingat dengan Buavita yang meluncurkan iklan tersebut.Memang, iklan tipe ini efektif untuk membangun awareness dan mendorong ujicoba dan pembelian. Namun, iklan ini  kurang efektif untuk membentuk persepsi dan loyalitas.
Area 2: Social Sphere
Pada tahap ini, iklan bisa mendorong konsumen untuk berinteraksi dengan konsumen lain. Untuk mendorong interaksi sosial, pemasar perlu mencari tema yang relevan.
Gerakan Ayo! Indonesia Bisa! yang dipelopori Clear menjadi salah satu contohnya.Program ini berhasil menarik minat konsumen untuk memberikan dukungannya terhadap sepak bola nasional. Lalu, bagaimana pengaruh iklan ini terhadap merek?
Iklan tipe ini umumnya memiliki pengaruh yang hampir mirip dengan iklan public sphere.  Pengaruh terhadap awareness dan ujicoba besar dibandingkan pengaruh terhadap persepsi merek dan loyalitas.
Area 3: Tribal Sphere
Pada tahap ini, iklan bisa membangun koneksi dengan suatu kelompok untuk mengekspresikan identitasnya. Umumnya, merek-merek yang menyasar segmen niche yang menggunakan metode ini. Namun,saat ini, ada semakin banyak merek yang mencoba untuk memberikan identitas bagi konsumennya.
Iklan dengan tribal sphere memiliki pengaruh yang terbatas terhadap awareness karena fokus pada kelompok tertentu. Namun,iklan ini sangat efektif untuk meningkatkan pembelian, persepsi, dan loyalitas.
Area 4: Physiological Sphere
Pada tahap ini, iklan bisa menghubungkan bahasa yang digunakan di dalam iklan dengan ide atau perasaan tertentu. Penggunaan bahasa dan kalimat yang mudah diingat oleh konsumen menjadi bagian penting dalam iklan.
IklanReal Beautydari Dove menjadi contoh yang paling jelas. Pesan yang disampaikan oleh Dove berhasil mengangkat persepsi merek Dove. Pemilihan pesan yang tepat sasaran dan relevan turut memengaruhi keberhasilan iklan.
Bila dilihat, iklan tipe ini memang memiliki pengaruh yang besar terhadap awareness, persepsi, serta loyalitas merek. Sedangkan pengaruh terhadap pembelian secara langsung ikut terpengaruh seiring dengan peningkatan awareness, persepsi, dan loyalitas.

Source : Marketeers.com

Rabu, 10 Juni 2015

Obat alami diabetes

Institut Pencegahan Kanker mengumumkan Ranking sayuran anti kanker :
01: Ubi jalar dimasak 98.7%
02: Ubi jalar mentah. 94.4%
03: Asparagus. 93.9 %
04: Broccoli, 92.8%
05: Kubis/cabbage. 91.4%
06: Kembang kol. 90.8%
07: Seledri. 83.7%
08: Terong. 74.0%
09: Paprica. 55.5%
10: Wortel. 46.5%
11: Golden cauliflower/kmbg kol 37.6%
12: Capsella/shepherd's purse 35,4%
13: Kol/Kohlrabi. 34.7%
14: Mustard. 32.9%
15: Brassica juncea. 29.8%
16: Tomat. 23.8%
Tips utama: Semua kentang mgandung kolagen, terutama ubi jalar kuning paling banyak. Sedangkan bahan antikanker paling banyak adalah ubi jalar ungu dan juice lemon hangat tanpa gula. Temuan resep baru dari negeri china: bagi yg berpenyakit diabetes gak usah susah berobat ke dokter lagi. Cukup dg memblender 12 batang kacang panjang di campur 1 buah tomat merah. Minum dihabiskan langsung. Bikin 2x sehari. Silakan cek kadar gulanya esok hari, dijamin langsung turun kadar gulanya. Sudah banyak yg membuktikan, mujarab tanpa pantangan makan lagi.


Bener nggak ya ??

Source : Facebook

Selasa, 09 Juni 2015

Apa sih BI Checking?

Sebenarnya itu istilah lain dari Informasi Debitur Individual (IDI) Historis. Cuma Bank Indonesia saja yang menerbitkan data-data ini. Disebut BI Checking karena yang berkepentingan sama data itu adalah debitur.

Intinya, IDI Historis atau BI Checing itu semacam rapor baik atau buruknya riwayat kredit seorang nasabah. Adanya raport itu diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No: 9/14/PBI/2007 Tentang Sistem Informasi Debitur.

Tahapan dapatkan hasil BI Checking

2. Isi formulir online dengan data-data yang benar dan klik kirim form. BI nanti akan mengirim email konfirmasi. Maka penting untuk mencantumkan alamat email yang valid.

3. Lamanya balasan dari BI tak bisa dipastikan. Bisa beberapa hari atau sepekan.

4. Berdasarkan email konfirmasi dari BI bakal diketahui apakah tercatat dalam IDI Historis atau tidak terdaftar. Kalau terdaftar mesti ambil hardcopy-nya ke Gerai Info Bank Indonesia terdekat.

5. . Mengambilnya mesti bawa print out email konfirmasi dari BI dan identitas diri seperti KTP, SIM, atau paspor.

6. Pengambilannya hanya boleh dikuasakan kepada suami, orangtua, anak dengan melampirkan surat kuasa bermaterai plus salinan kartu keluarga (KK).

7. Di mana lokasinya? Lihat alamat di bawah ini

Gerai Info Bank Indonesia. Lobby Menara Sjafruddin Prawiranegara (Gedung B)
Komplek Perkantoran Bank Indonesia
Jl. MH. Thamrin No.2. Jakarta Pusat
Pada hari kerja, Pukul 08.30 s.d. 15:00 WIB (Istirahat 11:00 s.d. 13.00)

Sedangkan untuk kantor Bank Indonesia setempat di kotamu, musti cek langsung ke situs resmi BI yang sesuai dengan area kediaman.

Informasi debitur tersebut juga dapat diketahui pula pada:

– Kantor Bank Indonesia (Kelompok Kajian, Survey dan Statistik atau Tim Pengawasan Bank) provinsi setempat seraya membawa print out dari e-mail BI.

– Bank/BPR/Lembaga Keuangan yang memberikan fasilitas kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Untuk Bank/BPR/Lembaga Keuangan tanpa harus disertai print out dari e-mail Bank Indonesia ini).

Baca data di BI Checking

“Formulir BI Checking itu berisi tabel-tabel kayak program Microsoft Excel deh. Tapi gampang kok bacanya. Perhatiin aja di kolom Kolek & Tunggakan.” Terang Ike tanpa diminta.

Dia tambahkan lagi di kolom Kolek & Tunggakan itu berisi riwayat kredit nasabah. Di situ ada durasi keterlambatan tunggakan yang belum dibayar yang dinilai dengan skoring dalam skala 1-5.

Makin kecil nilai skoringnya berarti makin bagus. Sebaliknya kalau angka skoringnya makin besar artinya buruk. Misalnya kalau telatnya dalam hitungan hari dan kemudian dibayar dapat skor 2. Kalau tak ada tunggakan maka skornya 1.

“Data ini sifatnya rahasia. Makanya yang bisa mengambil mesti ada hubungan keluarga.
Lewat BI Checking bisa mengetahui apakah Bank Indonesia memasukkan seseorang nasabah dalam daftar hitam debitur. Selain itu, informasi ini biasanya digunakan para analisis kredit bank atau lembaga keuangan untuk menentukan apakah seseorang debitur layak diberikan pinjaman atau tidak.

Terakhir, kalau merasa aplikasi kredit ditolak terus meski syarat sudah komplet semua, coba cek ID Historis. Siapa tahu dari situ mengingatkan pernah bermasalah sama kredit. Walaupun kreditnya tak ke bank, katakanlah perusahaan leasing saat kredit kendaraan, tetap terdeteksi BI.

So, jangan buru-buru mencak-mencak kalau pinjaman ditolak. Siapa tahu belum cek status blacklist BI.

Source : duitpintar.com

Senin, 08 Juni 2015

Girls Be Careful Share this please

1) What should a woman do if she finds herself alone in the company of a strange male as she prepares to enter a lift in a high-rise apartment late at night?
Experts Say: Enter the lift. If you need to reach the 13th floor, press all the buttons up to your destination. No one will dare attack you in a lift that stops on every floor.

2) What to do if a stranger tries to attack you when you are alone in your house, run into the kitchen.
Experts Say: You alone know where the chili powder and turmeric are kept.And where the knives and plates are. All these can be turned into deadly weapons. If nothing else, start throwing plates and utensils all over.
Let them break. Scream. Remember that noise is the greatest enemy of a molester. He does not want to be caught.

3} Taking an Auto or Taxi at Night.
Experts Say: Before getting into an auto at night, note down its registration number. Then use the mobile to call your family or friend and pass on the details to them in the language the driver understands .Even if no one answers your call, pretend you are in a conversation. The driver now knows someone has his details and he will be in serious trouble if anything goes wrong. He is now bound to take you home safe and sound. A potential attacker is now your de facto protector!

4}What if the driver turns into a street he is not supposed to - and you feel you are entering a danger zone?
Experts Say: Use the handle of your purse or your stole (dupatta) to wrap around his neck and pull him back. Within seconds, he will feel choked and helpless. In case you don’t have a purse or stole just pull him back by his collar. The top button of his shirt would then do the same trick.

5} If you are stalked at night.
Expert Say: enter a shop or a house and explain your predicament. If it is night and shops are not open, go inside an ATM box. ATM centers always have security guards. They are also monitored by close circuit television.
Fearing identification, no one will dare attack you.

6} Never accept any juices, softdrinks, water etc from a stranger. If you even buy a bottle of juice / water or any soft drink from any store which is not in a posh area make sure that the bottle is SEALED before you purchase it. If not , dont accept it. Walk away.

7} If you ever sense any danger or a situation that you might feel uncomfortable use your phone in a way that your one button push can alarm your brother/husband/authorities.
Keep a Pepper Spray with you always. It saved many lives.
If possible dont go out at night alone .
After all, being mentally alert is the greatest weapon you can ever have.
Please spread it to all those women u care & spread awareness as dis is d least we can do for a social & moral cause and fr d safety of women.

Anggaran PR Terbatas ?

Ada strategi Public Relations (PR) di balik hampir setiap berita, profil, atau review sebuah perusahaan. Tentu saja, membuat reporter atau media tertarik untuk menuliskan review tentang perusahaan dibutuhkan strategi PR yang tepat.
Anda mungkin tak punya anggaran PR yang besar untuk menjaga reputasi sekaligus membangun awareness perusahaan. Lantaran, harus menggandeng agensi atau konsultan PR besar guna membantu memaksimalkan strategi PR. Tak perlu khawatir. Sebab, tak memiliki anggaran bukan berarti Anda tidak bisa menjalankan strategi PR yang jitu. Dengan sedikit riset, perencanaan yang tepat, dan usaha yang aktif, Anda dapat menjalankan fungsi PR sendiri. Antara lain, membangun awareness korporat, bahkan memelihara komunikasi menjadi tetap segar sekaligus kreatif.
Berikut ini adalah strategi PR dengan budget yang terjangkau, namun tetap efektif untuk meningkatkan bisnis sekaligus corporate engagement.
1. Berteman dengan Influencer dari Industri yang Digeluti
Langkah pertama dalam menciptakan strategi komunikasi yang baik adalah menciptakan hubungan dengan orang yang tepat. Hal itu berlaku, terutama jika Anda melakukan PR perusahaan Anda sendiri. Mengapa? Karena, Anda tidak memiliki daftar media sekuat konsultan atau agensi PR, guna mengeksekusi strategi PR perusahaan Anda.
Margie Zable Fisher, Pendiri Zable Fisher Public Relations, mengatakan bahwa langkah ini menjadi penting bagi perusahaan untuk melakukan due diligence dan mengidentifikasi konten yang tepat yang sesuai dengan wartawan yang memang meliput di industri yang digeluti. Selanjutnya, Anda harus mampu menjangkau sekaligus menumbuhkan hubungan dengan influencer tersebut dengan mengirim pesan korporat atau brand.
Bahkan, jika wartawan tidak dapat menulis tentang korporat atau brand Anda pada awalnya, Pendiri dan Presiden GEM Strategic Communications Meghan Gross menyarankan bahwa PR harus tetap mencoba untuk menjaga komunikasi secara rutin dengan mereka. Hal itu penting agar Anda tetap memiliki pengaruh besar serta berada pada radar mereka (jurnalis yang notabene infulencer–red).
2. Segarkan Pesan Komunikasi
Anda tidak mampu mendapatkan perhatian pers atau jurnalis? Sementara, Anda mungkin ingin me-make over pesan Anda. Gross menyarankan agar Anda sebagai PR menganalisis beberapa pesaing Anda. Bahkan, kalau perlu menciptakan “peta pesan” dengan mengidentifikasi frase kunci dan poin pesan dari para pesaing. Termasuk, membandingkan mereka dengan pesan yang sudah Anda buat sendiri.
Dengan “memetakan pesan”, maka Anda dapat melihat dengan jelas posisi perusahaan Anda di antara para pesaing. Anda pun dapat menyesuaikan pesan yang memang diperlukan perusahaan. Bila Anda memperbarui pesan media, pastikan untuk mengetahui berbagai sudut cerita yang berbeda, yang Anda dapat “jual” kepada media. Langkah itu penting untuk mengundang media yang awalnya mungkin tidak tertarik untuk menulis sepotong pesan dari Anda, yang pada dasarnya pesan tersebut merupakan “sebuah iklan” untuk perusahaan Anda.
“Wartawan tidak hanya menulis tentang bagaimana luar biasanya perusahaan Anda atau bagaimana indahnya perusahaan Anda. Wartawan ingin belajar tentang apa yang telah perusahaan Anda lakukan, kendala yang harus diatasi, hingga perusahaan Anda bisa memperoleh sukses di posisi sekarang. Cerita adalah jantung dan jiwa dari sebuah PR,” kata Jenny Finke, pendiri Red Jeweled Media, mengingatkan.
3. Menghubungkan Setiap Pesan PR dengan Tren
Mengaitkan setiap pesan korporat dengan tren tengah happening di masyarakat merupakan salah satu strategi PR yang jitu. Oleh karena itu, memanfaatkan momentum merupakan cara yang bagus untuk menawarkan cerita yang tepat di waktu yang tepat. Lihatlah agenda acara satu atau dua bulan ke depan. Apakah ada perayaan hari nasional, hari raya besar, atau tren yang lainnya. PR dapat memanfaatkan hal itu sebagai momentum.
Gross merekomendasikan untuk menciptakan infografis di antara tren tersebut guna menempatkan perusahaan Anda ke dalam konteks tersebut. Kemudian, PR dapat membuat pesan yang tepat bagi wartawan. “Infografis haruslah konten asli yang bagus untuk disebar melalui jaringan sosial dan pelanggan Anda,” kata Gross.
4. Distribusikan Siaran Pers Melalui Multimedia
Jika Anda ingin mencapai publikasi yang besar dari siaran pers yang Anda kirim, maka Anda dapat mencoba layanan distribusi yang akan mengirimkan rilis berita Anda kepada banyak wartawan nasional dan lokal. Layanan ini tidak selalu gratis. PRWeb, salah satu layanan yang paling terkenal, menawarkan tarif $99 untuk siaran pers awal. Uang tersebut dapat dibelanjakan dengan baik lewat layanan itu, jika Anda memang tertarik untuk menyebarkan berita tentang perusahaan Anda dengan cepat dan efektif.
“Oleh karena itu, lakukalah ‘aktif’ Public Relations, bahkan tanpa rencana komunikasi strategis sekalipun. Jika memungkinkan, Anda dapat menguji dan mengasah pesan korporat Anda secara real time, guna mendapatkan umpan balik dari pelanggan maupun stakeholder,” Gross menutup.

Source : Mix Marketing on FB

More than 100 Keyboard Shortcuts must read

Keyboard Shorcuts (Microsoft Windows)
1. CTRL+C (Copy)
2. CTRL+X (Cut)
3. CTRL+V (Paste)
4. CTRL+Z (Undo)
5. DELETE (Delete)
6. SHIFT+DELETE (Delete the selected item permanently without placing the item in the Recycle Bin)
7. CTRL while dragging an item (Copy the selected item)
8. CTRL+SHIFT while dragging an item (Create a shortcut to the selected item)
9. F2 key (Rename the selected item)
10. CTRL+RIGHT ARROW (Move the insertion point to the beginning of the next word)
11. CTRL+LEFT ARROW (Move the insertion point to the beginning of the previous word)
12. CTRL+DOWN ARROW (Move the insertion point to the beginning of the next paragraph)
13. CTRL+UP ARROW (Move the insertion point to the beginning of the previous paragraph)
14. CTRL+SHIFT with any of the arrow keys (Highlight a block of text)
SHIFT with any of the arrow keys (Select more than one item in a window or on the desktop, or select text in a document)
15. CTRL+A (Select all)
16. F3 key (Search for a file or a folder)
17. ALT+ENTER (View the properties for the selected item)
18. ALT+F4 (Close the active item, or quit the active program)
19. ALT+ENTER (Display the properties of the selected object)
20. ALT+SPACEBAR (Open the shortcut menu for the active window)
21. CTRL+F4 (Close the active document in programs that enable you to have multiple documents opensimultaneou sly)
22. ALT+TAB (Switch between the open items)
23. ALT+ESC (Cycle through items in the order that they had been opened)
24. F6 key (Cycle through the screen elements in a window or on the desktop)
25. F4 key (Display the Address bar list in My Computer or Windows Explorer)
26. SHIFT+F10 (Display the shortcut menu for the selected item)
27. ALT+SPACEBAR (Display the System menu for the active window)
28. CTRL+ESC (Display the Start menu)
29. ALT+Underlined letter in a menu name (Display the corresponding menu) Underlined letter in a command name on an open menu (Perform the corresponding command)
30. F10 key (Activate the menu bar in the active program)
31. RIGHT ARROW (Open the next menu to the right, or open a submenu)
32. LEFT ARROW (Open the next menu to the left, or close a submenu)
33. F5 key (Update the active window)
34. BACKSPACE (View the folder onelevel up in My Computer or Windows Explorer)
35. ESC (Cancel the current task)
36. SHIFT when you insert a CD-ROMinto the CD-ROM drive (Prevent the CD-ROM from automatically playing)

Dialog Box - Keyboard Shortcuts
1. CTRL+TAB (Move forward through the tabs)
2. CTRL+SHIFT+TAB (Move backward through the tabs)
3. TAB (Move forward through the options)
4. SHIFT+TAB (Move backward through the options)
5. ALT+Underlined letter (Perform the corresponding command or select the corresponding option)
6. ENTER (Perform the command for the active option or button)
7. SPACEBAR (Select or clear the check box if the active option is a check box)
8. Arrow keys (Select a button if the active option is a group of option buttons)
9. F1 key (Display Help)
10. F4 key (Display the items in the active list)
11. BACKSPACE (Open a folder one level up if a folder is selected in the Save As or Open dialog box)
Microsoft Natural Keyboard Shortcuts
1. Windows Logo (Display or hide the Start menu)
2. Windows Logo+BREAK (Display the System Properties dialog box)
3. Windows Logo+D (Display the desktop)
4. Windows Logo+M (Minimize all of the windows)
5. Windows Logo+SHIFT+M (Restorethe minimized windows)
6. Windows Logo+E (Open My Computer)
7. Windows Logo+F (Search for a file or a folder)
8. CTRL+Windows Logo+F (Search for computers)
9. Windows Logo+F1 (Display Windows Help)
10. Windows Logo+ L (Lock the keyboard)
11. Windows Logo+R (Open the Run dialog box)
12. Windows Logo+U (Open Utility Manager)
13. Accessibility Keyboard Shortcuts
14. Right SHIFT for eight seconds (Switch FilterKeys either on or off)
15. Left ALT+left SHIFT+PRINT SCREEN (Switch High Contrast either on or off)
16. Left ALT+left SHIFT+NUM LOCK (Switch the MouseKeys either on or off)
17. SHIFT five times (Switch the StickyKeys either on or off)
18. NUM LOCK for five seconds (Switch the ToggleKeys either on or off)
19. Windows Logo +U (Open Utility Manager)
20. Windows Explorer Keyboard Shortcuts
21. END (Display the bottom of the active window)
22. HOME (Display the top of the active window)
23. NUM LOCK+Asterisk sign (*) (Display all of the subfolders that are under the selected folder)
24. NUM LOCK+Plus sign (+) (Display the contents of the selected folder)
MMC COnsole Windows Shortcut keys
1. SHIFT+F10 (Display the Action shortcut menu for the selected item)
2. F1 key (Open the Help topic, if any, for the selected item)
3. F5 key (Update the content of all console windows)
4. CTRL+F10 (Maximize the active console window)
5. CTRL+F5 (Restore the active console window)
6. ALT+ENTER (Display the Properties dialog box, if any, for theselected item)
7. F2 key (Rename the selected item)
8. CTRL+F4 (Close the active console window. When a console has only one console window, this shortcut closes the console)
Remote Desktop Connection Navigation
1. CTRL+ALT+END (Open the Microsoft Windows NT Security dialog box)
2. ALT+PAGE UP (Switch between programs from left to right)
3. ALT+PAGE DOWN (Switch between programs from right to left)
4. ALT+INSERT (Cycle through the programs in most recently used order)
5. ALT+HOME (Display the Start menu)
6. CTRL+ALT+BREAK (Switch the client computer between a window and a full screen)
7. ALT+DELETE (Display the Windows menu)
8. CTRL+ALT+Minus sign (-) (Place a snapshot of the active window in the client on the Terminal server clipboard and provide the same functionality as pressing PRINT SCREEN on a local computer.)
9. CTRL+ALT+Plus sign (+) (Place asnapshot of the entire client window area on the Terminal server clipboardand provide the same functionality aspressing ALT+PRINT SCREEN on a local computer.)
Microsoft Internet Explorer Keyboard Shortcuts
1. CTRL+B (Open the Organize Favorites dialog box)
2. CTRL+E (Open the Search bar)
3. CTRL+F (Start the Find utility)
4. CTRL+H (Open the History bar)
5. CTRL+I (Open the Favorites bar)
6. CTRL+L (Open the Open dialog box)
7. CTRL+N (Start another instance of the browser with the same Web address)
8. CTRL+O (Open the Open dialog box,the same as CTRL+L)
9. CTRL+P (Open the Print dialog box)
10. CTRL+R (Update the current Web )

Menghilangkan batu empedu secara alamiah

Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker.
"Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan.
"Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja.. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan penuh di perut ('nek, busung) sehabis makan. Rasanya kurang tuntas mencernakan makanan. Dalam kondisi parah ada tambahan rasa nyeri pada ginjal."
Bila anda menduga ada batu pada empedu anda, cobalah cara yang dianjurkan oleh Dr. Chiu Nan untuk menghilangkannya secara alamiah. Pengobatan ini juga dapat dipakai bila ada keluhan gangguan hati, karena hati dan kandung empedu saling berkaitan. Tata-cara pengobatannya adalah sebagai berikut :


1. Selama lima hari berturut-turut minumlah empat (4) gelas sari buah apel segar setiap hari, atau makanlah empat atau lima buah apel segar, tergantung selera anda. Apel berkhasiat melembutkan batu empedu. Selama masa ini anda boleh makan seperti biasa.


2. Pada hari ke-enam jangan makan malam.
Jam 6 petang, telanlah satu sendok teh "Epsom salt" (magnesium sulfat, garam Inggris??) dengan segelas air hangat.
Jam 8 malam lakukan hal yang sama. Magnesium sulfat berkhasiat membuka pembuluh-pembuluh kandung empedu.
Jam 10 malam campurkan setengah cangkir minyak zaitun (atau minyak wijen) dengan setengah cangkir sari jeruk segar. Aduklah secukupnya sebelum diminum. Minyaknya melumasi batu2 untuk melancarkan keluarnya batu empedu.


Keesokan hari Anda akan menemukan batu-batu berwarna kehijauan dalam limbah air besar anda. "Batu-batu ini biasanya mengambang," menurut Dr. Chiu-Nan. "Cobalah hitung jumlahnya. Ada yang jumlahnya 40, 50 sampai 100 batu. Banyak sekali. Tanpa gejala apapun Anda mungkin memiliki ratusan batu yang berhasil dikeluarkan melalui metoda ini, walaupun mungkin tidak semuanya keluar.

Baik sekali apabila kita sekali-kali membersihkan kandung empedu kita. Pilihlah metode alami yang tanpa efek samping.

 oleh Dr Lai Chiu-Nan

Kamis, 04 Juni 2015

Media Makin Clutter, Gunakan Tiga Strategi Marketing Non Tradisional.

Tidak peduli apapun jenis bisnis yang Anda miliki, Anda perlu lebih banyak pelanggan, klien, hingga pengunjung situs, untuk mau melihat benefit apa yang brand Anda tawarkan. Sejatinya, pemasaran adalah upaya apa yang Anda lakukan untuk menghasilkan semacam perhatian calon target market Anda. Sangat mudah memang menghabiskan anggaran belanja marketing untuk biaya iklan berbayar per-klik-nya, kampanye PR, iklan cetak, dan berbagai taktik lainnya.
Sayangnya, menurut Shawn Porat seperti yang dikutip dari situs Theglobeandmail, anggaran yang besar itu belum tentu berdampak besar bagi brand. Lantaran, Anda berada di posisi yang kurang menguntungkan dibandingkan dengan pesaing Anda, yang notabene memiliki pamor yang lebih besar dan lebih terkenal.
Lantas, bagaimana agar usaha kecil sekaligus langkah awal marketers dapat mengatasi tantangan seperti itu? Dijawab Shawn, salah satu alternatif yang dapat dilakukan marketers adalah untuk fokus pada strategi marketing yang non tradisional. Namun demikian, tidak berarti marketers harus meninggalkan metode tradisional. Terutama, jika Anda telah menemukan cara pemasaran yang tepat untuk membuat brand Anda berhasil. “Tapi, saya yakin, marketers akan sering mendapatkan ROI (Return of Investment) jauh lebih baik dengan menggunakan metode pemasaran yang tak terduga,” yakin Shawn.
Berikut tiga strategi non tradisional yang dapat marketers manfaatkan untuk menggenjot kinerja bisnis brand Anda, di tengah media komunikasi yang sangat clutter.
1. Pilihlah “Panggung” yang Sepi Kompetisi
Bila Anda terlibat dalam setiap jenis iklan tradisional, maka Anda akan selalu memiliki banyak kompetisi. Misalnya, jika Anda beriklan di Google AdWords, maka perusahaan besar yang telah dikenal tentu sudah melakukan hal yang sama untuk mengungguli saingan mereka yang lebih kecil. Situasi yang sama terjadi juga di iklan cetak, iklan banner, iklan TV, dan jenis pemasaran konvensional lainnya. Namun, ketika marketers sanggup mencoba sesuatu yang sama sekali berbeda, maka Anda telah berhasil menghindari kompetisi yang sengit.
Contoh metode pemasaran non konvensional yang dapat digunakan adalah dengan gerilya marketing atau flash mob di stasiun kereta api yang ramai dan penuh kesibukan. Antara lain, dengan menarik perhatian pengunjung stasiun kereta api lewat kostum aneh atau unik—yang mengimplementasikan brand Anda—sambil membagikan sampel gratis dari produk Anda.
Sejatinya, ketika Anda melakukan hal yang berbeda seperti itu, Anda berpeluang memiliki kemampuan untuk menangkap perhatian target market dengan cara yang tak terduga. Anda juga memiliki durasi engagement yang jauh lebih tinggi, karena Anda tidak memiliki kompetisi. Bandingkan dengan halaman web atau halaman yang dicetak, di mana pemirsa terus-menerus dibombardir dengan banyak iklan. Pendeknya, daripada bersaing di panggung ramai, maka lebih baik Anda memilih panggung yang sepi dimana Anda dapat mengatur panggung Anda sendiri.
2. Carilah Platform yang Tidak Biasa
Salah satu keterbatasan utama dari iklan tradisional adalah bahwa pembaca, pendengar, dan pemirsa sama-sama memilih untuk melewatkan iklan. Misalnya, iklan pop-up yang inovatif untuk waktu yang singkat sekalipun, kebanyakan orang secara otomatis memilih menutup pop-up Ad itu, bahkan tanpa melirik sedikitpun. Situs-situs lain, bahkan telah mencoba dan memaksa orang untuk membaca atau menonton iklan saat audience mengakses konten mereka. Sayangnya, hal itu justru lebih mengganggu pelanggan potensial Anda daripada membuat mereka menerima tawaran Anda. Oleh karena itu, Anda perlu menggunakan metode konvensional untuk mengatasi masalah itu.
Salah satu cara non konvensional yang dapat dimanfaatkan adalah dengan menggunakan atraksi di billboard 3D (tiga dimensi), seni jalanan, atau menggunakan hologram atau siluet dalam beriklan. Barangkali metode seperti itu akan menjadi hal yang biasa di masa depan. Namun, untuk saat ini, hal itu akan mampu mendulang perhatian.
3. Brand Harus Sanggup “Bercerita”
Beberapa iklan yang paling efektif tidak hanya berbicara tentang fitur perusahaan atau bahkan manfaat produk. Tetapi, iklan yang efektif adalah yang mampu menceritakan sebuah cerita yang menarik. Contohnya, iklan yang sangat populer “Lost Dog” Budweiser yang ditampilkan pada “The 2015 Super Bowl”. Iklan itu tidak langsung mengarah pada cerita produk. Sebaliknya, iklan itu mampu menarik perhatian orang karena menyajikan kisah pedih dari seorang pria yang mencari anjingnya.
Sejatinya, mendongeng merupakan metode pemasaran yang baik untuk menerobos hambatan konsumen yang terbiasa menghindari iklan. Tidak ada yang pernah lelah dalam menyimak cerita yang menarik. Oleh karena itu, jika Anda dapat memasukkan merek Anda atau pesan dalam alur cerita yang menarik, maka Anda akan memiliki perhatian penuh dari audiens Anda. Sebuah iklan TV atau video dapat menyajikan cerita brand yang menarik lewat gambar, music, atau seni pertunjukan.
Perlu diingat, kreatif bukan berarti setiap aspek dari kampanye brand Anda harus unik. Anda masih tetap dapat menggunakan platform yang akrab di konsumen, namun dengan cara baru. Artinya, Anda dapat memberikan pesan yang cukup konvensional, namun dengan cara baru.

Source : Majalah Mix Marketing

Senin, 01 Juni 2015

Tahun 2015, Marketing harus Berubah dan Lebih Sosial

Bagi perusahaan yang ingin menjadi pemimpin – jadi tidak hanya ingin sukses dalam industri — mereka harus melakukan transformasi bisnis. Menurut penelitian KPMG, sekitar 93% dari perusahaan-perusahaan di AS — dalam beberapa fase – telah mengubah model bisnis mereka.
Transformasi dapat berarti mengubah segalanya, mulai dari perubahan besar dalam sistem IT untuk proyek konstruksi skala besar yang inovatif, hingga perubahan model bisnis dan desain produk. Demikian pula, driver transformasi bervariasi, mulai dari meningkatnya gelombang globalisasi pasar di semua industri yang menggeser harga energy hingga harapan konsumen terhadap perusahaan untuk terus-menerus berinovasi.
Sebuah perusahaan bisa mengklaim sebagai perusahaan. Tetapi, untuk sampai ke arah itu, perusahaan tersebut mungkin harus membuka lembaran baru. Tahun 2009, Coca-Cola berencana untuk menjadikan air netral di India pada tahun 2009 sebagai bagian dari strategi global mencapai netralitas air.
Namun, para pengkritik perusahaan tersebut menolak klaim tersebut. Mereka masih menganggap Coca-Cola menghamburkan uang jutaan dolar hanya untuk proyek membangun citra ‘hijau’ dan ‘ramah lingkungan’. Padahal dalam kenyataannya, Coca-Cola gagal untuk membuat perubahan dalam operasinya. Praktik produksi Coca-Cola tidak berubah. Praktik inilah yang disebut sebagai upaya green-washing.
Bahkan di bagian dunia yang lain, raksasa multinasional minuman ringan itu diminta untuk merevisi materi pemasaran. Gara-garanya, seorang pejabat perlindungan konsumen tingkat tinggi menemukan bahwa perusahaan tersebut – melalui promosinya — menawarkan suatu manfaat lingkungan dari sebuah produk secara berlebihan tanpa menawarkan bukti.
Dalam sebuah laporan, Henrik Saugmandsgaard OE, ombudsman konsumen Denmark, mengatakan pemasaran Coke botol, yang diklaim terbuat dari bahan nabati, pada dasarnya tidak sepenuhnya benar. Produk tidak mewakili “kebenaran, seimbang dan kesan kesetiaan secara keseluruhan.”
OE, yang bertugas untuk memastikan bahwa perusahaan yang melakukan bisnis di Denmark mematuhi Praktik Pemasaran Undang-Undang negara, mengkritik penggunaan beberapa trik pemasaran oleh Coke, termasuk penggunaan kata “pabrik,” warna hijau berlebihan dan logo melingkar-panah terinspirasi oleh simbol akrab untuk daur ulang.
Ombudsman juga mencatat kurangnya dokumentasi untuk mendukung klaim Coke yang PlantBottle adalah “ramah lingkungan” atau memiliki “jejak karbon berkurang.” “[T] dia mengklaim karbon dipasarkan tanpa penilaian siklus hidup penuh, ada botol yang menyesatkan,” kata laporan itu.
Gambaran tersebut seakan menggambarkan praktik public relations yang bisa menciptakan publisitas positif. Dengan mengkomunikasikan bahwa produk atau merek dia ramah lingkungan dengan karakter yang spesifik membuat media atau orang ingin membicarakannya. Yang jadi persoalan adalah apakah publisitas itu menjadi bermakna bagi masyarakat, perusahaan, dan lingkungan.
Semua perencanaan strategis dimulai dengan pernyataan misi organisasi. Ini juga berlaku untuk public relations. Dalam kaitan ini, para praktisi public relations harus memastikan bahwa semua kegiatan berhubungan langsung dengan misi organisasi, tujuan utama dari organisasi. Jika tidak, praktisi harus menulis kembali misi sesuai dengan konsensus dominan.
Konsensus stakeholder dominan tersebut mencakup para pemimpin opini kunci dalam organisasi dan / atau manajemen tingkat atas yang bertanggung jawab pada pengambilan keputusan kunci organisasi, atau berfokus hanya pada kegiatan yang membantu organisasi memenuhi misinya.
Dalam konteks Coca Cola tadi, katakanlah perusahaan memiliki misi berkelanjutan. Perusahaan ikut bertanggung jawab terhadap “keamanan” pangan masyarakat sehingga mereka menciptakan kemasan yang benar-benar aman buat konsumen dan lingkungan.
Bila diperhatikan, saat ini banyak perusahaan terlibat dalam kegiatan yang menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan. Kegiatan itu dapat ditemukan melalui komunikasi untuk membangun merek perusahaan, kegiatan pemasaran melalui paket label, atau melalui dukungan pada kegiatan kemasyarakatan.
Dalam beberapa kasus, bagaimanapun, keputusan pada inisiatif ini sering dibuat jauh dari tingkat perusahaan, misalnya pada tingkat unit level produk atau bisnis organisasi. Kadang-kadang mereka dibuat hanya berdasarkan kepentingan individu sang manajer. Namun, jika perusahaan harus percaya bahwa itu benar-benar berkomitmen untuk mengembangkan prinsip-prinsip yang memandu perilaku dalam masyarakat, maka prinsip-prinsip ini harus dimasukan dalam misi, visi dan nilai-nilai organisasi.
Komitmen terhadap tanggung jawab sosial perusahaan, dibuat terlihat melalui pernyataan misi, sehingga menjadi pendorong dari semua keputusan selanjutnya sekitar pelaksanaannya. Hal ini memastikan bahwa perusahaan membuat keputusan yang tidak hanya dalam kepentingan terbaik dari perusahaan tetapi dalam kepentingan terbaik dari masyarakat juga.
Dengan melakukan investasi tanggung jawab sosial perusahaan, perusahaan dapat mengamankan keunggulan kompetitif, keuntungan finansial, membangun kesadaran merek (Hoeffler dan Keller, 2002) dan menciptakan legitimasi merek (Luo dan Bhattacharya, 2006; Uggla, 2006; Vaaland et al, 2008;. Werther Jr dan Chandler, 2005), yang pada gilirannya dapat memperkuat hubungan stakeholder dengan merek perusahaan.
Namun, hanya beberapa perusahaan yang sepenuhnya memanfaatkan peluang membangun merek yang menawarkan tanggung jawab sosial perusahaan (Blumenthal dan Bergstrom, 2003). Dengan melakukan keterlibat secara strategis dalam inisiatif sosial yang konsisten dengan nilai-nilai merek dan citra merek yang diinginkan, perusahaan dapat menciptakan makna merek baru dan meningkatkan asosiasi pemangku kepentingan yang ada (Hoeffler dan Keller, 2002).
Selain itu, integrasi tanggung jawab sosial perusahaan ke dalam merek perusahaan memperkenalkan sarana yang kuat dimana perusahaan dapat membangun ekuitas merek (Hoeffler dan Keller, 2002). Merek berbasis tanggung jawab sosial perusahaan memberdayakan perusahaan untuk memenuhi janji budidaya kepercayaan hubungan berdasarkan merek (Kitchin, 2003).
Oleh karena itu, tanggung jawab sosial perusahaan adalah alat membangun merek yang dapat diintegrasikan ke dalam strategi merek perusahaan untuk memastikan konsistensi tindakan merek dan pemenuhan janji merek secara terus menerus. Dalam mengembangkan strategi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap tindakan sosial korporasi terintegrasi untuk menyesuaikan dengan nilai-nilai inti merek dan strategi bisnis (Luo dan Bhattacharya, 2006).
Selain itu, filantropi perusahaan yang tidak mendahulukan keberhasilan secara berlanjutan merek sebagai perusahaan dan yang tidak memiliki kemampuan organisasi yang, kuat dapat menuai hasil negatif dari tanggung jawab sosial perusahaan (Luo dan Bhattacharya, 2006). Oleh karena itu, budidaya terus kemampuan korporasi sangat penting sementara juga mengembangkan budaya kepedulian sosial dan tanggung jawab proaktif.

Source :  Edhy Aruman : Majalah Mix marketing

Prediksi Digital Marketing di Tahun 2015

Tahun 2014, digital marketing tercatat menjadi strategi yang paling digandrungi oleh para pemasar Tanah Air. Hal itu ditandai dengan banyaknya para pemasar memanfaatkan kanal digital maupun social media sebagai bagian dari kampanye pemasaran mereka.
digital marketing
Matthew Idema, Product Marketing Director Ads Facebook, dalam rilisnya berbagi tentang prediksinya tentang tren digital marketing yang bakal terjadi di tahun 2015. Menurut Matthew, tahun 2015 akan menjadi tahun dimana interaksi pelanggan akan menjadi lebih personal dengan alat pengukuran yang lebih akurat. Bahkan, sudah saatnya pemasar atau marketers menyambut ekspansi cepat mobile di seluruh dunia. Berikut ini Lima Tren Digital Marketing yang diprediksi Matthew.
1. Ponsel akan terus menarik perhatian konsumen
Peralihan ke arah mobile telah mengubah cara orang menggunakan media. Akibatnya, konsumen memiliki lebih banyak pilihan dalam mengkonsumsi berbagai hal yang tersedia bagi mereka. Misalnya, lebih banyak foto, berita, dan video. Oleh karena itu, iklan perlu fokus untuk menjangkau konsumen pada ruang baru tersebut, antara lain dengan menciptakan berbagai pengalaman di sana.
2. Iklan digital akan bergeser dari sesuatu yang bisa diukur menjadi sesuatu yang dapat dipertanggungjawabkan
Cara pengukuran seperti click-based attribution hanya mampu memberitahukan sebagian dari tingkat keberhasilan iklan digital. Dengan skala yang lebih tepat, akurasi, dan cara pengukuran baru, para pemasar akan lebih memahami iklan digital seperti apa yang berhasil dan iklan digital seperti apa yang perlu difokuskan untuk bisnis mereka. Misalnya, lewat brand metrics atau tingkat interaksi brand, serta penjualan.
3. Bisnis yang lebih personal akan menang
Saat ini, para pemasar memiliki lebih banyak informasi dan alat untuk membuat kampanye, dibandingkan sebelumnya. Dengan demikian, konsumen pun mengharapkan iklan menjadi lebih relevan dan tersedia pada semua channel. Menurut laporan terkini dari eMarketer, hanya 5% dari pemasar client-side (atau bukan dari agency iklan) di dunia yang telah melakukan personalisasi secara ekstensif.
4. Messaging (komunikasi berbasis pesan) berperan penting terhadap interaksi langsung antara bisnis dan konsumen
Percakapan real-time sangat penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen secara cepat. Dengan lebih banyaknya orang yang melakukan komunikasi berbasis pesan, pebisnis akan beralih menggunakan kanal baru komunikasi ini untuk menjaga percakapan yang konstruktif dengan karyawan maupun konsumen.
5. Pertumbuhan populasi dunia didorong oleh negara-negara dengan pertumbuhan tinggi dan lonjakan mobile
Seiring dengan pertumbuhan populasi dunia yang terus meningkat dalam 10 tahun mendatang, pertumbuhan akan terjadi di negara-negara di luar Amerika Serikat. Menurut laporan terkini eMarketer dalam tiga tahun ke depan penetrasi ponsel akan meningkat dari 61,1 persen menjadi 69,4 persen dari total populasi global. Ketika orang mulai mengutamakan mobile atau mobile first, maka pelaku bisnis dan pemasar pun akan mengikuti trend ini.

Source : Dwi Wulandari @ Majalah Mix marketing

Bagaimana Menghitung ROI dari Setiap Marketing Campaign?

Meyakinkan manajemen di perusahaan atas anggaran belanja marketing untuk setiap tahunnya tidaklah mudah. Terlebih, di saat situasi ekonomi yang tak menentu seperti sekarang ini. Alih-alih meminta anggaran belanja marketing tetap dipertahankan jumlahnya seperti tahun sebelumnya, manajemen pasti akan menagih marketers untuk menunjukkan ROI (Return of Investment) dari anggaran marketing yang sudah digelontorkan.
Lantas, bagaimana seharusnya marketers menghitung ROI dari setiap anggaran marketing campaign yang sudah dikeluarkan? Andrew Beattie, seperti yang dikutip dari Investopedia, menungkapkan bahwa cara yang paling dasar untuk menghitung ROI dari setiap kampanye pemasaran adalah dengan mengintegrasikan lini bisnis secara keseluruhan dalam satu perhitungan. Hitungannya, ROI sama dengan pertumbuhan penjualan dikurangi biaya pemasaran, kemudian hasilnya dibagi biaya pemasaran. Contohnya, jika penjualan tumbuh sebesar $ 1.000 dan kampanye pemasaran biayanya $ 100, maka ROI sama dengan 900%, yakni hasil dari ($ 1000 – $ 100) : $ 100.
Itu adalah contoh perhitungan ROI yang sederhana. Namun, menurut Andrew, perlu diperhatikan pertumbuhan penjualan tiap bulannya selama periode kampanye pemasaran berlangsung. Artinya, perbandingan bulanan, khususnya penjualan di bulan sebelum peluncuran kampanye, dapat membantu menunjukkan dampak lebih jelas dari sebuah kampanye pemasaran.
Untuk menghitung ROI dengan mempertimbangkan tren penjualan tiap bulannya, maka dapat menggunakan rumus ROI sama dengan pertumbuhan penjualan dikurangi biaya pemasaran, selanjutnya dibagi biaya pemasaran. Hasil dari itu semua, kemudian dikurangi rata-rata pertumbuhan penjualan pada periode regular.
Contohnya, jika sebuah perusahaan memiliki rata-rata 4% pertumbuhan penjualan regular dan mereka menjalankan biaya kampanye pemasaran $ 10.000 dalam sebulan, dan pertumbuhan penjualan untuk bulan itu adalah $ 15.000, maka ROI sama dengan 46%. Angka itu hasil dari ($ 15.000 – $ 10.000) : $ 10.000 = 50% – 4% = 46%.
Setelah marketers memiliki perhitungan yang cukup akurat, tantangan yang tersisa adalah periode waktu. Lantaran, pemasaran bersifat jangka panjang, dimana prosesnya mengarah pada pertumbuhan penjualan dari waktu ke waktu. Artinya, di awal bulan saat kampanye dimulai mungkin saja penjualan masih sama atau rendah. Namun, seiring berjalannya waktu dan kampanye mulai mengenai target market, maka dampak kampanye terhadap penjualan mulai terlihat.
Tantangan lain adalah banyak kampanye pemasaran yang dirancang dari sekadar menghasilkan penjualan. Alhasil, mereka mendapatkan angka ROI yang lemah. Oleh karena itu, dalam menghitung ROI patut mempertimbangkan pula brand awareness yang berhasil diperoleh dari kampanye pemasaran. Brand awareness dapat dilihat dari publikasi media maupun pembicaraan di media sosial.

Source : majalah Mix Marketing
 by Dwi Wulandari     in Marketing Strategy     — 1 Jun, 2015