Anda sudah mulai membiasakan lari sejak beberapa bulan yang lalu, namun
setelah ditimbang, hasilnya masih saja mengecewakan. Apa yang terjadi?
Olahraga
lari memang bisa membakar kalori yang sangat besar, namun jika berat
badan tak juga turun, berikut ini adalah 5 alasan Anda tak melihat
penurunan berat badan seperti yang Anda harapkan seperti dilansir dari FitSugar, Senin (21/5/2012):
1. Tetap Nyemil Setelah Lari
Membakar
berton-ton kalori saat berlari menyebabkan rasa lapar sesudahnya, namun
penting bagi Anda untuk mengisi 'bahan bakar' tubuh Anda dengan bijak.
Jika
Anda memilih junk food sebagai makanan pemulihan maka tak hanya
menambah kalori, namun Anda juga akan lapar lagi dalam beberapa jam ke
depan.
Meskipun nyemil setelah berlari juga penting, pastikan
cemilan itu mengandung protein dan karbohidrat yang mengenyangkan namun
tak lebih dari 150 kalori.
Jika Anda berolahraga sebelum makan,
nikmati sepiring porsi makanan saja dan jangan berlebihan, ini juga
merupakan cara untuk menghargai upaya Anda menurunkan berat badan.
Jika
Anda masih mudah merasa lapar setelah olahraga, hal ini berarti Anda
perlu membiasakan makan makanan ringan sebelum berlari.
2. Anda Tidak Berlari Cukup Banyak
Jika
Anda sudah berlari dan tidak menunjukkan hasil yang nyata, lihatlah
kalender Anda. Berlarilah sekali seminggu selama 45 menit atau dua kali
seminggu masing-masing selama 20 menit takkan cukup membakar kalori
untuk menurunkan berat badan Anda.
Untuk menurunkan beberapa
kilogram dalam seminggu, Anda harus mengurangi 500 kalori perhari, itu
sudah termasuk kombinasi diet dan olahraga.
3. Anda Membakar Kalori Lebih Sedikit dari yang Anda Kira
Anda
baru saja selesai berlari, penuh keringat dan Anda yakin telah membakar
400 kalori. Namun apakah Anda benar-benar melakukannya?
Seorang
wanita dengan berat 150 kg bisa membakar 495 kalori setelah berlari
selama 45 menit dengan kecepatan 10 menit permil. Jika Anda tidak
berlari selama atau secepat itu, maka Anda tidaklah membakar kalori
sebanyak yang Anda kira.
Akan lebih baik lagi jika Anda menggunakan monitor denyut jantung atau salah satu aplikasi lari yang murah pada ponsel Anda.
4. Olahraga yang Sama di Hari yang Berbeda
Jika
Anda menemukan tiga putaran besar di lingkungan Anda, Anda mungkin akan
berlari memutarinya selama beberapa minggu agar menjadi kebiasaan.
Namun
masalahnya jika begitu Anda akan melakukan olahraga lari yang sama
secara terus-menerus dan membuat otot Anda akan dengan cepat
beradaptasi.
Meski itu merupakan cara jitu untuk menurunkan berat
badan, akan lebih baik jika Anda mengkombinasikan interval kecepatan
lari Anda.
Atau mencoba berlari di berbagai tempat seperti
naik-turun bukit, lari panjang, lari pendek dan lari pada permukaan yang
berbeda untuk menjaga otot-otot Anda terus menebak-nebak dan memperkuat
dirinya.
5. Masalahnya Bukan Sekedar Skala
Berlari
merupakan salah satu cara terbaik untuk memelihara tubuh bagian bawah
Anda karena olahraga ini membantu menghilangkan lemak sembari membentuk
otot.
Jaringan otot sendiri lebih padat daripada jaringan lemak
sehingga membutuhkan ruang lebih sedikit. Hal ini berarti meskipun berat
badan Anda tidak berkurang, ukuran tubuh lainnya akan berubah seperti
lingkar pinggang Anda.
Angka yang Anda lihat pada skala tak
selalu menjadi indikator terbaik untuk memantau kemajuan diet Anda.
Meskipun skalanya tidak bergeming, Anda masih mungkin bisa memakai
celana pensil yang Anda inginkan itu.
Source : Detikhealth / Detik.com
Kumpulan beberapa artikel yang dianggap menarik dari berbagai sumber & semua cerita tentang gue, keluarga dan lingkungan sekitar gue, special for my little angel Abel dan nyong gogos Afel
Senin, 21 Mei 2012
Kamis, 10 Mei 2012
5 kesalahan photo pre wedding
Setiap pasangan tentunya ingin tampil maksimal saat melakukan foto
pre-wedding. Sebelum foto, sebaiknya ketahui dulu beberapa kesalahan
yang paling sering dilakukan ketika mau melaksanakan foto pre-wedding,
seperti yang dikutip dari ezine articles.
1. Tidak Mempertimbangkan Personal Style
Saat melakukan foto berdua sebelum menikah, banyak pasangan yang lebih mementingkan konsep pernikahan daripada style diri sendiri. Padahal fotografer perlu pemahaman tentang karakter Anda yang berguna ketika mereka mendesain foto. Misalnya, kepribadian Anda yang simple, tidak senang hal-hal yang mencolok. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, maka fotografer bisa mengetahui konsep pemotretan yang sederhana, tapi sesuai dengan tema pernikahan. Jika fotografer tidak paham karakter Anda, bisa saja konsep yang dibuat tak sesuai pilihan.
2. Fotografer Kurang Memahami Konsep Pernikahan
Terkadang, beberapa fotografer kurang paham apa yang Anda mau. Kebanyakan foto pernikahan diambil dari jarak dekat. Bagi sebagian orang hal itu merupakan ide yang baik, tapi tidak menutup kemungkinan kalau Anda tidak menyukai dengan konsepnya. Ada juga fotografer yang biasa menggunakan konsep dokumenter atau foto jurnalistik dalam setiap karyanya. Supaya semua berjalan sesuai keiinginan, lebih baik Anda menjalin komunikasi yang terbuka dengan fotografer. Utarakan semua yang diinginkan sebelum menjalani proses foto pre-wedding.
3. Tidak Mempertimbangkan Siapa Fotografernya
Mungkin Anda merasa siapa pun fotografernya tidak masalah. Akan tetapi, hal tersebut bisa menjadi kesalahan yang fatal. Setiap fotografer memiliki gaya pemotretan yang berbeda. Cari yang paling sesuai dengan keiinginan Anda dan pasangan.
4. Hanya Mempertimbangkan Fotografer yang Berkepribadian Baik
Ketimbang hasil foto yang bagus, ada beberapa pasangan yang memilih fotografer berdasarkan kepribadiannya. Tentu saja, fotografer yang baik akan membuat nyaman Anda dan pasangan ketika sedang pemotretan karena pandai berkomunikasi. Tetapi jangan sampai Anda menyesal dengan hasil foto yang didapat. Ada baiknya jika Anda dan pasangan banyak melakukan riset dan mendengarkan saran orang lain.
5. Tidak Bisa Membedakan Antara Fotografer yang Ahli dan Tidak
Sering kali pasangan yang mau menikah tidak bisa membedakan mana fotografer yang ahli dan memang mencintai pekerjaan mereka atau fotografer yang bekerja 'hanya untuk uang'. Biasanya, fotografer yang ahli memasang harga cukup tinggi karena kualitas terbaik yang diberikan. Berbeda dengan fotografer yang tidak memiliki kemampuan, mereka akan lebih banyak 'janji' daripada buktinya.
Source :Wolipop.com / Detik.com
1. Tidak Mempertimbangkan Personal Style
Saat melakukan foto berdua sebelum menikah, banyak pasangan yang lebih mementingkan konsep pernikahan daripada style diri sendiri. Padahal fotografer perlu pemahaman tentang karakter Anda yang berguna ketika mereka mendesain foto. Misalnya, kepribadian Anda yang simple, tidak senang hal-hal yang mencolok. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, maka fotografer bisa mengetahui konsep pemotretan yang sederhana, tapi sesuai dengan tema pernikahan. Jika fotografer tidak paham karakter Anda, bisa saja konsep yang dibuat tak sesuai pilihan.
2. Fotografer Kurang Memahami Konsep Pernikahan
Terkadang, beberapa fotografer kurang paham apa yang Anda mau. Kebanyakan foto pernikahan diambil dari jarak dekat. Bagi sebagian orang hal itu merupakan ide yang baik, tapi tidak menutup kemungkinan kalau Anda tidak menyukai dengan konsepnya. Ada juga fotografer yang biasa menggunakan konsep dokumenter atau foto jurnalistik dalam setiap karyanya. Supaya semua berjalan sesuai keiinginan, lebih baik Anda menjalin komunikasi yang terbuka dengan fotografer. Utarakan semua yang diinginkan sebelum menjalani proses foto pre-wedding.
3. Tidak Mempertimbangkan Siapa Fotografernya
Mungkin Anda merasa siapa pun fotografernya tidak masalah. Akan tetapi, hal tersebut bisa menjadi kesalahan yang fatal. Setiap fotografer memiliki gaya pemotretan yang berbeda. Cari yang paling sesuai dengan keiinginan Anda dan pasangan.
4. Hanya Mempertimbangkan Fotografer yang Berkepribadian Baik
Ketimbang hasil foto yang bagus, ada beberapa pasangan yang memilih fotografer berdasarkan kepribadiannya. Tentu saja, fotografer yang baik akan membuat nyaman Anda dan pasangan ketika sedang pemotretan karena pandai berkomunikasi. Tetapi jangan sampai Anda menyesal dengan hasil foto yang didapat. Ada baiknya jika Anda dan pasangan banyak melakukan riset dan mendengarkan saran orang lain.
5. Tidak Bisa Membedakan Antara Fotografer yang Ahli dan Tidak
Sering kali pasangan yang mau menikah tidak bisa membedakan mana fotografer yang ahli dan memang mencintai pekerjaan mereka atau fotografer yang bekerja 'hanya untuk uang'. Biasanya, fotografer yang ahli memasang harga cukup tinggi karena kualitas terbaik yang diberikan. Berbeda dengan fotografer yang tidak memiliki kemampuan, mereka akan lebih banyak 'janji' daripada buktinya.
Source :Wolipop.com / Detik.com
Langganan:
Postingan (Atom)