Rabu, 12 September 2012

Pentingnya Membangun Budaya dalam Bisnis dan Perusahaan Anda

Budaya dalam sebuah perusahaan mencerminkan isi dan kinerja dari perusahaan, salah satunya adalah disiplin, untuk membuat budaya kedisiplinan atau untuk membangun sebuah budaya di dalam bisnis, ada beberapa hal yang harus ada di dalam budaya tersebut. Hal-hal tersebut adalah :

1.Reward and Punishment.
Dengan adanya Reward & Punishment. Budaya yang Anda ingin berlakukan akan berjalan dengan tertib.

2.Pembinaan berkelanjutan
Anda harus membina atau memibimbing karyawan terus menerus agar mereka dapat bekerja sesuai dengan jalur yang ada serta dapat bekerja sesuai dengan keinginan Anda. Hingga akhirnya kinerjanya dapat membawa keuntungan bagi bisnis.

3.Monitoring
Pemantauan yang dilakukan secara sadar kepada kinerja karyawan dan semua hal yang terjadi dalam bisnis atau perusahaan. Melakukan pengukuran terhadap bisnis apakah sudah berjalan sesuai dengan tujuan.

4.Penegakan
Selama tidak ada penegakkannya, apa yang Anda lakukan adalah percuma dan tidak berguna.

Dan yang harus di perhatikan adalah cobalah mengubah budaya walaupun dalam mengubah budaya sangatlah susah. Maksudnya, jika Anda sudah sering membuat budaya yang salah, maka selamanya Anda akan seperti itu. Dan dalam melakukan perubahan, itu tidaklah mudah. Anda pasti mengetahui hal tersebut!

Lalu apa yang dapat dilakukan dalam mengubah kebiasaan orang atau bahkan Anda sendiri? Dengan pertanyaan tersebut pasti Otak Anda akan mulai mencari penyelesaian.

Sebenarnya ada dua hal yang bisa membuat orang berubah, yaitu:

1.nikmat
2.Sengsara

Maksudnya adalah, jika Anda keluar dari pekerjaan Anda, itu mungkin saja karena Anda menemukan yang lebih nikmat di luar sana atau Anda merasa sengsara dengan pekerjaan Anda yang sekarang.

Dan rata- rata orang berubah karena orang tersebut mencari nikmat menghindari sengsara. Sehingga Anda membuat apa nikmatnya jika orang tersebut menjalani budaya baru, dan apa sengsaranya jika orang tersebut tidak menjalani budaya barunya.

Source : Tung Desem Waringin @ Detik Finance

Sehatkah Aset Anda?

Terkadang kita mengabaikan Aset yang kita miliki, baik itu yang terlihat maupun tidak. Sebagian besar pengecekan yang dilakukan saat Financial Check Up terkait dengan Aset yang kita miliki.

Total Aset yang besar bukan jaminan bahwa kondisi keuangan kita sehat. Ada dua rasio yang paling sering memperlihatkan kondisi keuangan tidak sehat terkait Aset yaitu:

Liquid Asset to Net worth Ratio (Rasio Aset Lancar berbanding Total Kekayaan Bersih).
Aset Lancar merupakan bagian dari Aset kita yang bersifat likuid, artinya mudah digunakan untuk memenuhi kebutuhan seperti Kas di tangan, Tabungan, Deposito. Logam Mulia/Emas selain sebagai Aset Investasi juga bisa digolongkan sebagai Aset Lancar karena bisa dijual dalam waktu relatif singkat untuk mendapatkan cash.

Mengapa minimnya Aset Lancar dikategorikan tidak sehat? Karena jika terjadi kebutuhan darurat (PHK, musibah keluarga, sakit, kecelakaan) maka yang bisa digunakan langsung adalah Aset Lancar. Aset yang tidak lancar memerlukan waktu untuk bisa digunakan.

Orang-orang yang asetnya besar karena Aset tidak likuid, misalnya Property (Rumah, Tanah, Ruko, Apartment, dll) bisa mengalami kesulitan jika suatu saat membutuhkan dana tunai dalam jumlah besar dan harus menjual aset-aset tidak likuid tersebut dalam waktu singkat apalagi jika nilai/harganya cukup tinggi maka membutuhkan specific buyer yang mampu membelinya, sehingga kadang yang terjadi adalah aset tersebut dijual dibawah harga pasar karena dalam posisi BU (Butuh Uang).

Aset Lancar dalam Perencanaan Keuangan yang baik tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak, ada batasan ideal dalam Rasio ini yang perlu selalu dijaga. Jumlah Aset Lancar yang ideal akan terkait dengan jumlah Dana Darurat yang perlu dipersiapkan.

Net Investment Asset to Net worth Ratio (Rasio Aset Investasi berbanding Total Kekayaan Bersih).
Hampir 80-90% hasil dari Financial Check Up tidak sehat dalam rasio ini. Hal ini terjadi karena memang masih banyak orang yang belum aware dengan Aset Investasi dan kegunaannya. Aset Investasi sebenarnya merupakan aset yang kita miliki yang nilainya meningkat secara waktu, dapat memberikan manfaat di waktu sekarang atau yang akan datang.

Rumah/Property atau kendaraan yang kita gunakan tidak tergolong menjadi Aset Investasi namun lebih ke Aset Guna. Saat ini banyak tawaran produk-produk yang disebut investasi, di mana perlu dicek dan dipelajari dengan benar apakah produk investasi tersebut memiliki dasar hukum/legal, bagaimana tingkat return dan resikonya, bagaimana cara membeli dan menjual, biaya-biaya apa saja yang harus dibayar, dan karakteristik-nya apakah sesuai dengan profil resiko dan tujuan kita, sehingga kita tidak salah membeli atau bahkan merasa tertipu di kemudian hari. Peningkatan Aset Investasi yang kita lakukan harus sejalan dengan tujuan-tujuan keuangan yang ingin kita capai (jangka menengah-panjang).

Aset yang kita miliki adalah sesuatu yang bisa kita manfaatkan dan optimalkan untuk memenuhi kebutuhan bahkan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan keluarga di masa yang akan datang (Dana Pendidikan Anak, Dana Pensiun, Dana Modal Usaha, Dana Naik Haji, Dana Pembelian Property/Kendaraan, dll). Keuangan yang benar maka bisa diketahui apakah alokasi aset yang kita lakukan saat ini sudah optimal, apakah perlu perubahan bentuk aset, berapa besar peningkatan Aset Lancar dan Aset Investasi diperlukan untuk setiap tujuan keuangan, produk-produk investasi apa yang sesuai untuk menjadi bagian dari portfolio aset kita. And last but not least, yang juga perlu dipersiapkan terkait aset kita adalah Perencanaan Waris yang akan menjaga kepemilikan aset kita berada di tangan orang-orang yang kita inginkan saat kita tiada.




Source : Detik Finance
Yosephine P. Tyas S.Kom, MM, RFA® (@phien13)
Senior Associate Advisor - AFC Financial Check Up

Cari Modal Usaha Harus ke Mana?

Selama ini di kolom ini kita hanya membahas tentang keuangan dan perencana keuangan, sekali-kali kita akan bahas tentang usaha tapi masih berhubungan dengan keuangan. Ketika berpikir untuk membuat sebuah usaha, perlu dipertimbangkan ide usaha, skala usaha, kompetisi, permintaan pasar, tenaga kerja, serta yang paling penting untuk dipikirkan adalah ketersediaan modal usaha beserta sumbernya. Modal bagaikan fondasi awal sebuah usaha yang akan dibangun.

Tetapi perlu diingat modal usaha bukan hanya sekedar uang atau aset, tetapi juga bisa dalam wujud pengetahuan terhadap usaha tersebut, pengalaman, keberanian, serta networking. Namun dari beberapa modal yang disebutkan di atas, kebanyakan calon pengusaha menemui kendala besar dalam mendapatkan modal berupa uang atau aset.

Oleh karena itu, pertanyaannya adalah bagaimana cara memperoleh modal usaha untuk Anda yang hendak memulai bisnis skala mikro, kecil maupun menengah. Ada beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk mendapatkan dana usaha, di antaranya:


1. Dana sendiri

Anda dapat memperoleh modal usaha dengan menggunakan dana Anda sendiri. Misalnya dengan menggunakan dana simpanan yang sudah Anda tabung selama ini. Jika belum cukup, maka Anda juga bisa menutupi kekurangan dana tersebut dengan menjual sebagian aset berharga yang Anda miliki saat ini misalnya Logam Mulia atau perhiasan.

Tidak ada salahnya sedikit berkorban untuk kesuksesan bisnis, anggap saja Anda sedang berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar setelah usaha Anda berhasil berjalan nanti. Ingat, berusaha juga masuk kategori ber investasi, yaitu anda menginvestasikan dana anda pada usaha anda sendiri.


2. Mencari Dana Hibah Perusahaan

Modal juga dapat diperoleh dari dana hibah perusahaan, baik perusahaan pemerintah maupun swasta. Saat ini perusahaan-perusahaan besar biasanya memiliki budget atau anggaran tersendiri untuk membantu membangun perekonomian masyarakat di sekitar perusahaan maupun masyarakat umum dengan menyalurkan dana modal usaha melalui Divisi CSR (Corporate Social Responsibility).

Untuk teknis penyaluran dana biasanya dalam bentuk event competition. Oleh karena itu, event tersebut merupakan peluang bagi para calon pengusaha untuk mendapatkan tambahan dana bagi kelangsungan usaha Anda.


3. Menjalin kerjasama

Jika Anda memiliki teman atau saudara yang memiliki minat yang sama dan hendak menjadikan hal tersebut sebagai bisnis, cara ini dapat dijadikan pilihan. Rekan bisnis tersebut bisa jadi hanya memberikan bantuan berupa modal, atau bisa jadi membantu juga dapat operasional bisnis sehari-hari.

Anda juga harus menyepakati hal-hal seperti pembagian hasil agar kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan. Kesepakatan itu perlu dibuat perjanjian tertulis untuk mengantisipasi bila terjadi sesuatu di kemudian hari.


4. Mencari Investor

Hampir sama dengan menjalin kerjasama, cara ini juga membantu kita mendapatkan dana dari pihak ketiga. Bedanya, investor biasanya hanya memberikan modal berupa dana tanpa ikut terjun langsung dalam operasional. Hal lain sama seperti cara di atas, hal-hal seperti pembagian hasil atau kesepakatan lain harus dibuat berupa perjanjian tertulis agar kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan bila terjadi sesuatu di kemudian hari.


5. Mengajukan Pinjaman Modal Usaha ke Bank

Anda juga dapat mengajukan permohonan pinjaman modal usaha ke Bank. Sebelum pengajuan ini tidak jarang pihak Bank ingin mengetahui profil usaha yang akan Anda buat berupa proposal atau bahkan beberapa meminta Anda untuk menyampaikan Feasibility Study. 

Bisnis atau anda akan dilihat apakah Bankable atau tidak. Andapun harus membayar bunga pinjaman yang besarannya bervariasi antara 8% sampai dengan 15% per tahun. Dalam tahap awal membangun bisnis biasanya Bank jarang ada yang memberikan pinjaman kepada usaha anda, tapi tidak ada salahnya untuk dicoba.


6. Mengajukan Pinjaman Modal Usaha ke Koperasi

Apabila mengajukan pinjaman ke Bank cukup sulit dengan persyaratan yang sangat ketat, maka alternatif anda bisa mengajukan pinjaman melalui Koperasi terutama Koperasi Simpan Pinjam. Mirip seperti pengajuan pinjaman ke Bank, Koperasi juga mensyaratkan profil usaha, Feasibility Study dan business plan anda.  Adapun untuk bunga pinjaman bisa saja lebih tinggi dari bunga pinjaman Bank. Apabila dirasa keuntungan yang akan anda hasilkan cukup tinggi dan mampu menutupi biaya bunga pinjaman tersebut, Koperasi layak dijadikan salah satu alternatif.

Dalam pengajuan permohonan modal usaha ke pihak ketiga, kami sarankan agar Anda menyiapkan profil usaha yang akan Anda buat berupa proposal atau bahkan beberapa investor atau perusahaan meminta Anda untuk menyampaikan Feasibility Study yang bertujuan untuk menilai kelayakan implementasi sebuah bisnis dilihat dari sisi Keuntungan Finansial (Financial Benefit), Keuntungan Secara Makro Ekonomi (Macro Economy Benefit), serta Keuntungan Sosial (Social Benefit) yang diterima masyarakat berkaitan dengan usaha yang akan Anda bentuk.


Source : Detik Finance

Selasa, 11 September 2012

Trick di IT bisnis / Digital bisnis

Salah satu hal yang perlu diketahui seorang Marketing Manager ketika merencanakan budget marketing untuk sebuah bisnis online adalah bagaimana cara pengunjung masuk ke situs web.

Barangkali Anda sudah mafhum, tidak semua pengunjung masuk ke situs web melalui homepage. Kabar buruknya malah, homepage yang biasanya menjadi fokus pemilik web dalam merancang desain seindah mungkin itu kini semakin berkurang perannya. Sebuah artikel di Niemenlab beberapa waktu yang lalu semakin mengkonfirmasi bahwa masa jaya homepage sudah berlalu.

Artikel tersebut menyebutkan, beberapa portal besar seperti New York Times dan Wall Street Journal melaporkan semakin banyak pengunjung yang datang dari pintu samping. Tren ini dapat dimaklumi seiring dengan tumbuh pesatnya social media, mobile application, maupun yang tetap banyak digunakan yaitu search engine, yang membawa pengunjung situs web langsung pada halaman yang bersangkutan, tidak perlu melalui homepage.

Nah, bagaimana kondisinya di situs web Anda? Anda harus tahu berapa presentase yang masuk dari pintu depan (homepage) vs berapa prosentase yang masuk dari pintu samping (bisa dari Facebook, Twitter, search engine, dan berbagai social media lain maupun mobile app situs-situs jejaring sosial tersebut). Salah satu cara mengetahui hal ini adalah melalui tools data statistik seperti Google Analytics.

Mengetahui data di atas adalah langkah awal untuk Anda merencanakan strategi marketing untuk meningkatkan kunjungan maupun membesarkan brand Anda di dunia online.

Sebagian besar situs web baru akan mulai mendapatkan kunjungan melalui search engine, dengan kata-kata kunci (keyword) yang relevan dengan konten situs tersebut. Selain dari search engine, situs-situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter dll juga membantu mendatangkan kunjungan, apalagi bila akun-akun di media sosial itu banyak pengikutnya.

Untuk situs-situs berita yang selalu ter-update dengan frekuensi hitungan detik apalagi yang sudah ternama seperti Detik.com, saya menduga sebagian besar tamu akan datang dari pintu depan.

Selain karena sudah ternama, perilaku pengunjung ini juga terbentuk karena pola update di Detik yang selalu ada yang baru apabila di-refresh. Hal ini membentuk perilaku pengunjung untuk mengecek, 'ada berita terbaru apa saat ini?'.

Dus, tamu dari pintu depan berbeda dengan tamu dari pintu samping. Tamu dari pintu depan hampir dapat dipastikan telah mengenal brand kita. Mereka datang dengan mengetikkan langsung alamat (URL) situs, atau mereka mungkin saja sudah mem-bookmark alamat situs web kita, atau bisa juga mereka mengetahui dari iklan media non online, seperti televisi atau radio atau media cetak, misalnya. Kemudian mereka mengetikkan nama alamat situs web kita tersebut.

Tamu dari pintu samping lebih beragam. Ada yang 'nyasar' ke situs web kita karena suatu kata kunci yang dicarinya di Google. Mereka mungkin saja tidak 'aware' dengan situs web kita (masih ada juga yang misalnya mencantumkan sumber artikel: dari Google).

Pengunjung yang datang dari social media juga beragam. Ada yang sudah follow akun kita di social media (berarti dia sudah kenal kita) tetapi ada juga yang melalui akun teman-temannya (karena retweet ataupun share yang dilakukan temannya).

Tamu dari pintu samping yang terus meningkat presentasenya ini menurut saya harus semakin mendapat perhatian. Mereka yang tersebar di mana-mana di jagat maya yang maha luas ini harus kita tangkap, menjadi returning visitor dan kemudian menjadi tamu yang datang dari pintu depan.

Bounce Rate

Sebenarnya yang lebih penting daripada dari mana tamu masuk, adalah apa yang dilakukan setelah masuk. Pembahasan ini kemudian membawa kita ke istilah bounce rate yang cukup terkenal di ranah digital. Bounce rate adalah presentase pengunjung yang bounce atau meninggalkan situs web setelah hanya melihat satu halaman saja.

Karena itu tentu saja semakin kecil bounce rate semakin baik. Pengelola situs web bekerja keras untuk membuat pengunjung mengklik halaman-halaman lain setelah mereka mendarat di halaman pertama (landing page). Landing page, seperti dijelaskan di atas, tidak selalu dari homepage, tetapi bisa dari halaman apa saja.

Caranya, misalnya dengan membuat related links, membuat tautan-tautan yang menarik sehingga kunjungan sang tamu tidak berakhir di halaman di mana mereka mendarat, tetapi berlanjut karena banyak informasi menarik. Setelah itu malah mem-bookmark misalnya, karena mendapati bahwa situs web ini berguna bagi mereka untuk dikunjungi kembali.

Kembali ke strategi marketing tadi, setelah mengetahui bagaimana kondisi sumber kunjungan situs web saat ini, maka kita dapat membuat tujuan bagaimana kondisi yang kita inginkan, bagian mana yang hendak kita tingkatkan.

Apabila sudah banyak kunjungan dari depan, dapat kita asumsikan bahwa usaha promosi yang bertujuan branding mungkin tidak terlalu prioritas lagi. Karena biasanya usaha branding untuk mendapatkan awareness cukup mahal (seperti beriklan di televisi misalnya). Pemilik situs web dapat mengerahkan fokus ke bagian lain, seperti meningkatkan engagement di social media, dan sebagainya.

Apabila mayoritas pengunjung dari pintu samping, maka tugas utama adalah menjadikan mereka returning visitor sehingga meningkatkan pengunjung dari pintu depan. Apabila angka keduanya (tamu dari pintu depan maupun pintu samping) masih kecil, maka kedua-duanya harus digenjot. Jangan perhatian hanya diberikan pada pintu depan.

Tentu saja ini hanyalah contoh untuk memberikan insight. Strategi detil harus dibuat berdasarkan analisa perilaku pengunjung situs web yang berbeda-beda pada setiap situs.

Source : Detik Inet
 Penulis: Meisia Chandra merupakan Direktur PortalHR.com, trainer & konsultan social media for employee, strategi digital, & e-commerce. Yang bersangkutan bisa dihubungi via Twitter di @mei168.

Senin, 10 September 2012

Fakta Tentang Scientology

Di mana ada berita Tom Cruise, Scientology selalu disebut. Bahkan aliran kepercayaan itu disebut-sebut sebagai penyebab perceraian Tom dengan istrinya, Katie Holmes. Sebenarnya apa itu Scientology?

Menurut keterangan dari situs resmi mereka, istilah Scientology sendiri memiliki pengertian: agama yang menawarkan jalur yang tepat kepada pemahaman yang lengkap dan jelas tentang kondisi spiritual seseorang dan hubungan seseorang dengan dirinya sendiri, keluarga, lingkungan, umat manusia, segala jenis bentuk kehidupan, alam semesta yang nyata, alam semesta roh dan yang Maha Tinggi.

Jika dipahami, aliran ini sebenarnya agak sedikit rumit. Secara singkat, Scientology berarti 'mengetahui bagaimana untuk tahu' (knowing how to know). Jika diperdalam lagi, Scientology berasal dari dua kata, yakni 'scio' dari bahasa Latin yang berarti 'mengetahui' dan 'logos' dari bahasa Yunani yang berarti 'ilmu'.

Aliran ini lahir di Amerika Serikat (AS) sejak tahun 1954 silam dan kemudian berkembang pesat selama beberapa dekade. Banyak tokoh-tokoh penting yang dikabarkan menganut aliran kepercayaan ini. Namun sebenarnya apa inti ajaran dari aliran Scientology sehingga memicu pro dan kontra sejumlah pihak?

Berikut 5 fakta tentang Scientology yang detikcom rangkum dari website Scientology, Daily Mail, dan Radar Online, Senin (10/9/2012):

Asal-usul Scientology
Aliran ini dirintis oleh seorang pria bernama L Ron Hubbard yang berasal dari New Jersey, AS. Oleh pengikutnya, Hubbard digambarkan sebagai seorang pengacara, pembicara, dokter, dan ilmuwan. Pada tahun 1950, Hubbard menulis sebuah buku tentang 'dianetics', yakni hubungan metafisika antara pikiran dan tubuh. Dia kemudian mendirikan Hubbard Dianetics Research Foundation. Kemudian lahirlah Scientology pada Februari 1954 silam, yang ditandai dengan berdirinya Gereja Scientology.

Meski disebut gereja, namun aliran ini sangat berbeda dengan kepercayaan Nasrani yang dianut mayoritas penduduk AS. Kendati demikian, Scientology mampu berkembang seiring berkembangnya zaman, puluhan gereja-gereja baru penganut aliran ini bermunculan di AS.

Aliran ini mengklaim memiliki akar kepercayaan dari semua agama-agama besar dan meliputi warisan dan tradisi keagamaan yang sudah ada sejak dulu kala. Aliran ini bahkan mengklaim telah berusia sekitar 50 ribu tahun. Dalam situsnya, Scientology menyebut alirannya lebih memfokuskan pada roh -- bukan tubuh atau pikiran -- dan meyakini bahwa manusia sebenarnya bukan produk dari lingkungan atau gen-nya.

Hubbard sendiri telah meninggal dunia pada 17 Januari 1986 setelah seminggu menjalani perawatan akibat stroke. Jasad Hubbard kemudian dikremasi dan abunya disebar ke laut.

 Dasar Keyakinan Scientology
Aliran Scientology diawali dengan konsep bahwa manusia pada dasarnya baik dan bahwa keselamatan rohnya bergantung pada dirinya sendiri, rekan-rekannya dan pencapaian rasa persaudaraannya dengan alam semesta. Ada 3 prinsip mendasar dalam aliran Scientology, yakni:

- Manusia memiliki roh yang abadi
- Pengalaman manusia berkembang luas dalam seumur hidupnya
- Kemampuan manusia tidak terbatas, bahkan tanpa disadari oleh manusia itu sendiri.

 Scientology bukan agama yang memberikan doktrin tertentu di mana para pengikut harus menerima segala hal dengan penuh keyakinan. Sebaliknya, setiap pengikut diperbolehkan menggunakan menggunakan caranya atau pengalamannya sendiri untuk menemukan kebenaran prinsip Scientology. Tujuan akhir dari aliran Scientology adalah pencerahan roh yang sejati dan kebebasan untuk semua manusia.

 Memiliki Pusat Pelatihan yang Disebut Gold Base
Bagi para anggota jemaat baru, Scientology memiliki markas besar yang juga menjadi pusat pelatihan bak militer yang bernama Scientology Gold Base di California, AS. Pusat pelatihan seluas 200 hektar ini terletak di San Jacinto, Riverside County, California, AS, yang notabene jauh dari keramaian.

Terletak di antara pegunungan dengan pemandangan yang asri, Gold Base dilengkapi penginapan dan perpustakaan serta berbagai fasilitas mewah seperti kolam berenang, lapangan golf, dan arena olahraga lainnya. Terdapat sebuah mansion mewah bernilai US$ 9,4 juta (Rp 89,9 miliar) yang dibangun khusus untuk mengenang mendiang Hubbard.

Namun keamanan di Gold Base sangat ketat dan terkesan berlebihan. Di mana terdapat sensor gerak, pagar kawat berduri, dan bunker rahasia yang bisa mengawasi seluruh pelosok area Gold Base. Terdapat juga sebuah kapal di dekat kolam renang, yang entah apa kegunaannya. Meski terlihat mewah dan indah, namun para anggota yang mengikuti pelatihan harus mematuhi peraturan yang ketat, yakni mereka tidak boleh sama sekali meninggalkan Gold Base saat pelatihan masih berlangsung.

Jika pergi tanpa izin, mereka akan dilacak oleh tim khusus yang akan menggunakan segala macam cara baik dengan tekanan fisik maupun emosional untuk memaksa mereka kembali ke Gold Base. Mantan kepala keamanan Scientology, Gary Morehead, mengklaim dirinya pernah melacak lebih dari 100 anggota yang melarikan dirinya dengan menggunakan teknik 'blow drill', sejenis teknik untuk memburu orang hilang.
Morehead mengaku telah bekerja selama 13 tahun di Gold Base. Banyak anggota Scientology yang mendapat hukuman karena menentang atau berniat keluar dari aliran ini. Sejumlah mantan anggota menuturkan adanya hukuman fisik yang kejam, seperti dipaksa kerja paksa sembari mengenakan pakaian hitam agar bisa dibedakan dengan yang lain dan tidak diberi makanan dan tempat tidur yang layak.

Ada sebuah lokasi bernama 'The Hole' di dalam areal Gold Base yang menjadi lokasi penghukuman. Selama ini, seluruh kegiatan Gereja Scientology dibiayai oleh anggota jemaatnya, di mana setiap anggota diwajibkan membayar US$ 50 setiap minggunya. Bahkan ada yang menyebut bahwa Scientology merupakan aliran yang mahal untuk dianut. Hanya orang-orang kaya raya saja yang bisa bergabung dengan aliran kepercayaan ini.


Penuh Kontroversi Seiring berjalannya waktu, banyak hal-hal kontroversial yang mewarnai perkembangan aliran Scientology. Mulai dari kasus hukum, rumor, dan sejumlah laporan yang menyudutkan aliran keyakinan ini. Berbagai macam tuduhan seperti perdagangan manusia, menahan orang-orang yang melawan kehendak mereka, memutus ikatan anggota mereka dengan keluarganya, dan memaksa seorang wanita untuk mengaborsi kandungannya.

Gereja Scientology juga dikabarkan memiliki sebuah kapal pesiar sendiri bernama MV Freewinds yang ada di Curacao, Laut Karibia, yang hanya diperuntukkan bagi jemaat mereka yang paling berkomitmen. Namun salah seorang mantan jemaatnya mengaku dirinya pernah ditahan di dalam kapal tersebut selama 12 tahun dan dipaksa kerja kasar bak buruh.

Bahkan seorang agen FBI pernah menyelidiki dugaan kasus perdagangan manusia oleh Gereja Scientology. Salah seorang mantan penganut Scientology mengakui dirinya pernah dikurung selama 18 jam sehari tanpa makanan. Kemudian ada juga mantan penganut yang dipaksa menggugurkan kandungannya, karena setiap penganut dilarang memiliki anak saat mengikuti pelatihan.

Menanggapi berbagai kontroversi tersebut, Gereja Scientology memiliki tanggapan sendiri. "Seperti setiap ide baru, Scientology selalu mendapat serangan dari pihak-pihak tidak jelas dan demi kepentingan individu semata. Sebutan kontroversi Scientology sebenarnya hanya merupakan cibiran pihak-pihak yang menolak hal baru," demikian pernyataan Gereja Scientology.

Salah seorang senator Australia bahkan pernah menyebut Scientology sebagai 'sebuah organisasi kriminal'. Sang senator menuding aliran Scientology kerap melakukan pemerasan dan penggelapan.

 Selebriti Penganut Scientology
Sejak muncul pada tahun 1954, aliran Scientology berkembang cukup pesat dengan berdirinya puluhan gereja di wilayah AS. Namun pada tahun 2005, Gereja Scientology mengklaim memiliki jemaat mencapai 8 juta orang. Tapi ternyata jumlah tersebut termasuk dengan orang-orang yang hanya mengambil pengantar saja dan tidak mendalami lebih lanjut.

Kemudian pada tahun 2007, Gereja Scientology kembali mengklaim memiliki 3,5 juta jemaat di wilayah AS. Namun sebuah survei yang dilakukan oleh Univesitas New York pada tahun 2001, menemukan hanya sekitar 55 ribu orang di AS yang mengakui sebagai penganut Scientology. Secara global, sejumlah pengamat mempercayai bahwa orang-orang yang menganut Scientology secara total hanya berkisar antara 100 ribu hingga 200 ribu orang. Sebagian besar penganut Scientology ada di AS, Eropa, Afrika Selatan, dan Australia. Namun pada tahun 2008, Survei Identifikasi Keagamaan Amerika menyatakan bahwa jemaat Scientology di Amerika menurun menjadi 25 ribu orang saja.

Menanggapi berbagai survei tersebut, aliran Scientology justru kerap meremehkan dengan menyatakan bahwa banyak jemaat mereka yang tetap mempertahankan ikatan budaya dan sosial dengan umat beragama lainnya. Jadi ketika mereka ditanya soal aliran keyakinan yang mereka anut, mereka akan menjawab secara tradisional agar lebih bisa diterima secara sosial.

Tidak banyak orang yang mengakui dirinya sebagai penganut Scientology, namun sejumlah nama-nama besar di Hollywood disebut-sebut merupakan penganut aliran ini. Mereka kebanyakan adalah aktor dan aktris terkenal seperti Tom Cruise, John Travolta, Kirstie Alley, Lisa Marie Presley, dan Will Smith.

Source : Detik News

Kamis, 06 September 2012

Alasan Bisnis Waralaba Sering Gagal

anyak orang menyangka berbisnis waralaba merupakan langkah pasti menuju sukses. Tapi pada kenyataannya, banyak alasan yang membuat bisnis waralaba berakhir tidak seperti yang diperkirakan.

Dalam artikel yang dikutip dari Investopedia, Kamis (6/9/2012) ini, kita akan melihat beberapa pertimbangan yang bisa anda kaji sebelum terjun langsung ke bisnis

Modal awal dan royalti waralaba yang cukup tinggi 

 

Modal awal dan franchise fee bisa sangat mempengaruhi laba penyewa bisnis waralaba. Sebagai contoh, jika anda ingin membuka waralaba McDonald's, anda harus punya lokasi sendiri (sewa maupun milik), belum lagi royalti waralaba sekitar Rp 405 juta (US$ 45.000) untuk memegang hak waralaba selama 20 tahun, setelah masanya habis maka bisa diperpanjang.

Jika dihitung-hitung secara total, biaya yang anda harus keluarkan untuk membuka sebuah restoran cepat saji McDonald's berkisar antara Rp 4,5 miliar sampai Rp 14,4 miliar.

Yang paling merepotkan adalah, franchise fee yang harus disetorkan per tahun. Setiap tahun, pemegang pemegang waralaba harus menyetorkan 12,5% omzetnya ke pemilik waralaba. Jadi, berapapun omzet anda atau sebaik apapun bisnis, anda akan terus terikat dengan peraturan ini.

Ongkos sewa tahunan ini merupakan syarat paling standar dalam dunia waralaba. Bahkan, Burger King meminta tambahan 4,5% jika ongkos waralabanya mencapai Rp 450 juta, sama seperti Dunkin' Donuts yang meminta tambahan 5,9% untuk franchise fee di kisaran Rp 360-720 juta tergantung lokasi.

Dikurangi gaji karyawan, uang makan dan pajak, bisa terlihat bahwa memegang lisensi waralaba tidak semudah seperti kelihatannya.

Biaya bahan baku yang mahal

 

Untuk anda bisa tetap berbisnis, kebanyakan pemilik waralaba memaksa para pemegang lisensinya untuk membeli bahan baku dari pensuplai yang biasanya masih ada hubungan 'spesial' dengan si pemilik waralaba. Biasanya, harga yang ditetapkan oleh pensuplai ini lebih tinggi ketimbang harga pasar.

Bahkan, beberapa pemilik waralaba makanan cepat saji mematok 5-10% lebih tinggi dari harga pasar untuk produk-produk seperti sayuran, tomat atau bahan baku lainnya. Padahal, sayuran tetap sayuran yang harganya biasanya hampir sama, tapi ini menjadi salah satu cara lain si pemilik waralaba menggenjot laba.

Jangan sekali-sekali anda membatalkan pesanan bahan baku dari si pemilik waralaba, karena bukan tidak mungkin ia kan memutus kontrak anda di tengah jalan sehingga anda tak lagi bisa berbisnis.

Minimnya pendanaan

 

Kebanyakan pemegang lisensi waralaba tidak punya akses ke pendanaan yang baik. Jadi, jika butuh tambahan modal, kebanyakan pemegang lisensi waralaba harus merogoh koceknya sendiri. Bisa dibilang, pemegang lisensi waralaba bergantung pada diri sendiri.

Beberapa pemilik waralaba mengetahui hal ini dengan baik sehingga memberikan opsi cicilan untuk franchise fee, modal awal, bahan baku dan peralatan untuk memulai waralaba. Situasi seperti ini biasanya lebih menarik para calon pemegang lisensi waralaba.
 

Minimnya kontrol lokasi

 

Beberapa waralaba punya aturan untuk tidak terlalu banyak membuka tokonya di sebuah kota demi menghindari saturasi pasar dan omzet yang anjlok. Akan tetapi banyak juga waralaba yang membuka toko sebanyak mungkin di sebuah kota demi menggenjot penjualan.

Itulah mengapa bukanlah sesuatu yang aneh jika anda melihat lima gerai McDonald dalam radius 8 km karena perusahaannya berusaha untuk meraup setiap uang yang ada di wilayah tersebut. Pemilik waralaba memang dapat untung banyak, tapi yang menderita adalah gerai si pemegang lisensi waralaba, karena tiap muncul satu waralaba di lokasi yang sama, maka omzetnya bisa turun sampai setengah.

Kurang kreatif

 

Sebuah waralaba biasanya mewajibkan keseragaman. Mulai dari dekorasi toko, papan reklame, produk yang ditawarkan sampai seragam pelayannya harus sama. Untuk orang yang menyukai kreatifitas, ini bisa membuat frustasi.

Jadi, jika anda yang terbiasa menjadi bos bagi diri sendiri, keseragaman ini mungkin cukup sulit dilakukan. Mungkin anda tidak cocok untuk berbisnis waralaba.

Pemilik waralaba kurang mengenal daerah baru

 

Anda pasti sering mendengar kalau kunci sukses dalam berbisnis adalah lokasi, lokasi, lokasi. Pasalnya, lokasi memang sangat mentukan sukses atau gagalnya sebuah bisnis.

Intinya, jika anda tidak bisa menemukan lokasi yang tepat untuk membuka waralaba, anda pasti akan kesulitan, karena si pemilik waralaba pun tidak bisa banyak membantu anda dalam menentukan lokasi.

Contohnya waralaba pizza. Anda tidak bisa dengan mudah membuka gerai pizza di sebuah daerah yang cukup ramai penduduk. Tetapi, anda juga harus perhatikan tingkat usia di lokasi tersebut.

Salah besar jika anda membuka gerai pizza di lingkungan ramai tapi isinya orang tua. Lebih baik anda cari lingkungan yang lebih sepi tapi isinya anak muda semua.

Riset seperti ini lah yang biasanya tak dimiliki oleh si pemilik waralaba. Si pemegang lisensi waralaba lah yang bertugas untuk melakukan riset ini sendirian tanpa bantuan kantor pusat.

Kesimpulan

 

Menjalankan bisnis waralaba adalah sebuah keputusan serius yang harus dilaksanakan dengan hati-hati. Sebelum anda menyewa waralaba, banyak belajarlah mengenai perusahaan yang jadi target, begitu pula dengan produk dan lokasinya. Karena bahkan dengan produk dan lokasi yang baik, belum tentu anda bisa meraup laba. Jadi, pastikan adan tahu risikonya sebelum membuka waralaba.

Source : Detik Finance

Selasa, 04 September 2012

Free as a bird



 Hyosung Karion after ome ome di 2 bengkel dan 1 tahun kerja keras, he he he tapi perkejaan belum berakhir, so c u di stage berikut ya brur, he he he

12 Misteri Terbang dengan Pesawat Diungkap!

Mungkin penumpang pesawat pernah bertanya-tanya, kenapa lampu sabuk pengaman menyala padahal tidak ada apa-apa. Atau, kenapa beberapa pesawat tidak punya bangku nomor 13. Semua misteri itu diungkap!

Situs Skyscanner bersama News Australia menelusuri mitos dan misteri penerbangan dengan pesawat dan mengungkapkan faktanya. detikTravel, Selasa (4/9/2012) menghimpun beberapa yang menarik untuk Anda:

1. Apa benar sinyal ponsel bisa menyebabkan kecelakaan pesawat?

Hal ini masih terus diperdebatkan. Para ahli mengatakan ponsel punya gelombang elektromagnetik yang mengganggu peralatan elektronik pesawat, walaupun beberapa kali hal itu dibantah. Untuk berjaga-jaga, pihak maskapai memilih agar para penumpang mematikan perangkat elektronik.

2. Bangku pesawat mana yang paling aman?

Ini sungguhan, ternyata memang ada bangku pesawat yang membuat penumpang lebih aman. Otoritas penerbangan AS dan University of Greenwich mewawancara 2.000 korban selamat dari 105 kecelakaan pesawat.

Kursi paling aman untuk penumpang adalah yang paling dekat pintu darurat, kemudian 5 baris sebelum dan sesudah pintu darurat. Penumpang yang duduk di depan pesawat punya 65 persen kesempatan untuk selamat, sedangkan mereka yang duduk di belakang pesawat hanya punya 53 persen kesempatan. Catat!

3. Kenapa makanan yang sama, rasanya beda kalau dimakan di pesawat?

Anda tidak salah, makanan rasanya beda kalau dimakan di dalam penerbangan. Udara kering di kabin mempengaruhi hidung dalam mengendus aroma makanan. Tekanan udara di kabin mengurangi sepertiga kemampuan lidah merasakan kelezatan makanan. Biasanya maskapai memang menambah garam dan bumbu untuk makanan di pesawat.

4. Amankah minum air di pesawat?

Tes dari US Environmental Protection Agency pada 2009 menunjukan 1 dari 7 pesawat air minumnya kurang bersih. Ada bakteri seperi E. coli yang bisa muncul. Pastikan Anda melihat pramugari menuangkan air minum dari kemasan air mineral, bukan dari air minum yang ada dari tanki cadangan pesawat.

5. Apakah di pesawat bisa lebih cepat mabuk?

Tidak benar. Dr Bhushan Kapur dari Fakultas Kedokteran University of Toronto, mengatakan tingkat alkohol dalam darah penumpang pesawat tidak meningkat selama penerbangan. Lantas kenapa penumpang yang minum alkohol di pesawat merasa cepat mabuk? Itu adalah hypoxia, kekurangan oksigen karena pengaruh berada di ketinggian dan kabin bertekanan rendah.

6. Apa yang terjadi dengan tinja dan urine di pesawat?

Pesawat tidak boleh membuang isi septik tank saat penerbangan, tapi kebocoran bisa terjadi. Pernah ada kasus 'blue ice' (kotoran yang membeku setelah tercampur dengan disinfektan) yang jatuh dan menimpa atap rumah di Inggris. 'Blue ice' itu ternyata berisi urine penumpang pesawat.

7. Kenapa beberapa pesawat tidak punya bangku nomor 13?

Beberapa maskapai membuang bangku nomor 13 bukan percaya takhayul, tapi justru agar penumpang yang percaya takhayul tidak ketakutan. Maskapai yang melakukan ini adalah Air France, Emirates, Continental Airlines, Lufthansa dan Ryanair. Lufthansa juga meniadakan bangku nomor 17 karena diangap sial oleh penumpang Italia dan Brazil.

8. Kalau pesawat bebas rokok, kenapa ada asbak di toilet?

Penerbangan pesawat bebas asap rokok sudah berjalan 15 tahun, tapi semua pesawat harus punya asbak sebagai bagian dari keamanan penerbangan. Ini gara-gara puntung rokok menyebabkan kecelakaan pesawat pada 1973, sehingga aturan asbak ini dibuat untuk jaga-jaga ada penumpang yang nekat merokok dalam penerbangan.

9. Apa pramugari harus punya berat badan tertentu?

Bukan berat badan, pramugari itu harus bertubuh proporsional antara berat dan tinggi badan, bisa duduk di bangku cadangan dan muat di jendela emergency exit. Tinggi badan mereka 160-185 cm.

10. Pilot pergi ke toilet tidak?

Inilah sebabnya lampu sabuk pengaman menyala tanpa alasan apa-apa. Itu bukan turbulens. Bisa jadi itu karena pilot pergi sebentar ke toilet. Co-pilot yang menjaga penerbangan sampai rekannya kembali.

11. Apakah petir bisa menyebabkan kecelakaan pesawat?

Sejak 1967 tidak ada kasus kecelakaan pesawat akibat petir. Pesawat masa kini harus lolos ujian petir. Kalau tersambar petir, alumunium di badan pesawat akan menghantarkan listrik ke bagian ekor dan dibuang di sana.

12. Apakah masker pesawat membuat teler?

Tidak. Masker pesawat diberikan saat tekanan kabin tiba-tiba drop. Saat menghirup oksigen dari masker, beberapa penumpang sebelumnya sudah kehilangan oksigen, sehingga merasa teler.

Source : detik Travel