Demam memang bukan jenis penyakit.
Demam merupakan pertanda bahwa ada yang tidak beres dengan tubuh. Oleh karena itu saat demam datang sebaiknya jangan diabaikan.
Dengan mengenali jenis demam dan gejala yang menyertai, Anda bisa mengambil langkah tepat untuk mengatasinya. Terutama jika demam tersebut meyerang anak-anak Anda.
Dr
Maretha Sukma Wardani, SpA, dari RS Royal Surabaya mengatakan, suhu
normal tubuh adalah 36,5 – 37,5 derajat celcius. Jika berada di atas
angka tersebut berate sudah dikategorikan demam. Demam merupakan pertanda bahwa ada yang tidak beres dengan tubuh. Oleh karena itu saat demam datang sebaiknya jangan diabaikan.
Dengan mengenali jenis demam dan gejala yang menyertai, Anda bisa mengambil langkah tepat untuk mengatasinya. Terutama jika demam tersebut meyerang anak-anak Anda.
Ada dua kategori peningkatan suhu tubuh yaitu, sub febris (37,5-38 derajat celcius) dan panas jika di atas 38 derajat. Mengenai peningkatan suhu tubuh, Alumnus FK Unairtersebut menegaskan pentingnya thermometer. Ukur suhu tubuh dengan thermometer agar lebih pasti, jangan mengandalkan telapak tangan.
Jika memang ternyata suhu tubuh anak lebih tinggi dari biasanya, ibu jangan langsung panik. Runut kembali kondisi sebelumnya, dan bila perlu tanyakan kondisi tersebut pada si kecil. “Bisa jadi karena anak banyak gerak tetapi kurang minum, itu yang paling sederhana.” Ujarnya, seperti dikutip forher.
Jika terindikasi seperti itu, ibu cukup memberinya air minum dan mengajak anak beristirahat sambil terus dipantau perkembangannya. Jika suhu kembali normal dalam waktu 6 jam, ibu boleh tenang. Tetapi jika suhu masih atau semakin meningkat, barulah perlu perhatian khusus.
Langkah awal adalah dengan mengompres anakdengan menggunakan air biasa atau hangat, jangan menggunakan air es. Jika suhu tubuh tidka lebih dari 38 derajat C, belum perlu memberikan obat penurun panas.
Menurut Maretha, salah satu penyebab munculnya demam adalah daya tahan tubuh yang aktif. Bisa saja itu terjadi lantaran ada kuman yagn masuk ke dalam tubuh. Demam adalah metabolisme tubuh ketika sel-sel leukosit meningkat untuk melawan kuman tersebut. Memberikan minum dan kompres saja bisa memberikan terapi supaya daya tahan tubuh anak terlatih.
Pada bayi, salah satu solusinya adalah memberinya ASI. Cara lain adalah menanggalkan pakaian bayi, lalu ibu memeluknya. Cara ini bisa mentransfer suhu tubuh bayi pada ibu dan begitu pula sebaliknya sehingga bisa menetralkan suhu tubuh.
Satu hal yang tidak boleh Anda abaikan adalah, tetap memandikan atau setidaknya menyeka dengan waslap dan air. Bisa menggunakan air biasa atau hangat, karena mandi sama halnya dengan kompres.
Jika cara di atas tidak juga menurunkan suhu tubuh anak, baru obat penurun panas diberikan. Jika demam terjadi 2×24 jam, periksa ke dokter adalah solusi yang tepat. Pada anak obesitas perlu pemeriksaan suhu tubuh lebih sering, karena lapisan lemak tubuhnya lebih tebal sehingga seringkali membuat kenaikan suhu tidak terdeteksi.
So, sekarang Anda tidak perlu buru-buru panik jika anak Anda demam. Menyikapinya dengan penuh ketenangan akan membantu Anda berpikir lebih mudah untuk mengatasi demam pada anak.
Source : Detik Health
Tidak ada komentar:
Posting Komentar