Diabetes paling sering ditakuti karena terkait dengan kerusakan laten
beberapa organ tubuh. Selain menaikkan kadar gula darah, yang
menyebabkan kelelahan dan gejala kronis, diabetes juga dapat merusak
organ-organ penting.
Dalam kasus-kasus tertentu, kerusakan organ
yang berhubungan dengan diabetes mungkin tak bisa disembuhkan, yang
akhirnya membutuhkan transplantasi dan sistem pendukung buatan untuk
mempertahankan hidup. Oleh karena itu, penderita diabetes disarankan
melakukan pemantauan dan pengawasan untuk deteksi dini kerusakan yang
mungkin terjadi.
Berikut beberapa organ utama yang rusak karena diabetes, seperti dilansir Onlymyhealth, Minggu (21/4/2013):
1. Jantung
Peningkatan
kadar gula darah benar-benar dapat merusak pembuluh darah yang
mengangkut darah ke dan dari jantung. Oleh karena itu, suplai darah yang
diterima jantung akan berkurang dan akan mulai menghadapi masalah.
Pasokan
darah yang tidak memadai akan memaksa jantung bekerja terlalu keras,
sehingga menyebabkan nyeri dada, sesak napas dan irama jantung yang
tidak teratur. Dalam kasus ekstrem, ini dapat menyebabkan komplikasi
kardiovaskular seperti stroke dan penyumbatan.
2. Ginjal
Pembuluh
darah yang rusak karena kadar gula darah tinggi akan menyulitkan ginjal
untuk mengeluarkan produk sisa dari darah. Dalam kasus ekstrem, limbah
ini menyebabkan ginjal gagal. Oleh karena itu, Anda mungkin harus
melakukan transplantasi ginjal atau dialisis (cuci darah) untuk
mempertahankan hidup.
3. Mata
Diabetes
bisa menyebabkan masalah berat di mata, sehingga dapat menyebabkan
kehilangan penglihatan atau kebutaan. Hal ini juga membuat mata lebih
rentan terhadap penyakit seperti glaukoma dan katarak.
4. Kaki
Diabetes
juga dikenal menyebabkan kerusakan saraf, terutama di kaki. Hal ini
dapat menyebabkan mati rasa dan kesemutan di kaki. Ketika Anda
kehilangan sensasi, luka ringan tidak diketahui dan akhirnya berkembang
menjadi infeksi serius.
Oleh karena itu, penderita diabetes disarankan untuk mencuci kakinya secara teratur dan melakukan perawatan kaki.
5. Organ seksual
Pada
pria, diabetes berkepanjangan sering dikaitkan dengan disfungsi ereksi
atau impotensi. Oleh karena itu, kehidupan seksual mungkin akan menjadi
masalah bagi pria diabetes.
Source : Detik Health
Tidak ada komentar:
Posting Komentar