Kapan sebaiknya seseorang harus mulai berinvestasi? Jawabannya,
tergantung kebutuhan dan gaya hidup seperti apa yang diinginkan. Tapi
jika investasi ditujukan untuk perencanaan dana pensiun, maka semakin
dini akan semakin baik.
"Waktu yang tepat berinvestasi adalah
saat kita punya uang, dan ketika kita merasa bahwa harga (saham)
tersebut sudah tepat," tutur Financial planner Aidil Akbar Madjid, dalam
diskusi 'Smart Investing, Everyone Can' bersama Mandiri Sekuritas dan
Bursa Efek Indonesia, Kamis (12/07/2012) di The Only One Club, FX
Center, Sudirman, Jakarta.
Misalnya saja, jika Anda berencana
membeli mobil dengan harga Rp 200 jutaan dengan jangka waktu 3-4 tahun.
Maka Anda cukup berinvestasi sebesar Rp 800 ribu sebulan. Berbeda halnya
ketika seseorang menginginkan bisa membeli Porsche seharga RP 2,8
miliar dalam waktu setahun. Dia harus investasikan uang sedikitnya RP
600 juta sebulan.
"Itu sekadar contoh untuk menggambarkan, kapan
kita harus berinvestasi tergantung dari sesuatu yang diinginkan dan gaya
hidup seperti apa yang kita mau," terang Ketua Asosiasi Perencana
Keuangan IARFC Indonesia ini.
Sedangkan investasi untuk dana
pensiun, Aidil menyarankan untuk memulainya sedini mungkin. Misalnya
Anda pensiun dalam 20-30 tahun lagi, berapa dana yang harus disiaplan
untuk menopang biaya kehidupan saat tak mampu bekerja lagi?
Aidil
mengambil contoh yang paling banyak ditanyakan orang kepadanya saat
berkonsultasi mengenai perencanaan keuangan. Sebagian besar dari mereka
membutuhkan biaya hidup antara 5-10 juta per bulan saat ini, dengan usia
rata-rata 25 tahun.
"Kalau pensiun 30 tahun lagi kita butuh uang
antara Rp 25 - 45 miliar nantinya. Itu uang untuk hidup setelah
pensiun, rata-rata hidup sekitar 10-15 tahun sampai meninggal di usia
sekitar 70 tahun," urai Aidil.
Menurut pengajar di Universitas
Bina Nusantara untuk S2 bidang Keuangan ini, jumlah tersebut tidaklah
terlalu fantastis jika mempertimbangkan inflasi tiap tahunnya. Aidil
menyarankan, saat menghitung besarnya biaya pensiun, Anda jangan memakai
perhitungan inflasi saat ini karena bisa kurang akurat.
"Buat
Anda mungkin angka Rp 25 miliar banyak banget. Tapi coba perkirakan
inflasi yang mungkin terjadi di 15-20 tahun ke depan. Ini angka yang
wajar," tambah Aidil.
Pria kelahiran Jakarta, 19 Juli ini juga
menjelaskan salah satu syarat investasi bisa berkembang pesat adalah
waktu. Semakin panjang waktu investasi, jumlah investasi akan naik lebih
besar nantinya.
"Jadi percuma punya uang banyak kalau waktu
investasi tinggal tiga tahun lagi. Lebih baik nyicil Rp 100-500 ribu
tiap bulan tapi digunakannya masih 15 tahun lagi. Itu (jumlahnya) bisa
berlipat ganda. Investment itu jangan dilihatin terus, cuekin saja. Di
3-5 tahun pertama memang naiknya tidak terlalu drastis tapi begitu lewat
lima tahun, itu eksponensial (pertumbuhannya cepat)," urai Aidil.
Penyebabnya
ketika memasuki tahun ke-6, 8, 10 dan seterusnya, uang yang kita
dapatkan merupakan kenaikan dari dana yang sudah diinvestasikan tujuh
tahun yang lalu. Aidil berujar, kunci utama berinvestasi adalah
kesabaran.
"Tunggu saja, tak terasa (dananya) menjadi Rp 80 juta, RP 100 juta," tutupnya.
Source : Wolipop @ Detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar