TELE LEVER
wah apa tu mas kiming?????? bagi yang blm tahu, itu adalah varian sistem suspensi depan selain yg slama ini kita kenal "telescopic" dan "upsidedown". Tele lever adalah konstruksi yang umum digunakan di motor2 BMW. Memang motor BMW "kurang" dikenal dikalangan masyarakat Indonesia, tapiiiiii tunggu dulu, BMW jadi raja lho di kelas adventure bike......oke beralih ke tele lever lagi, he3....apa sih itu? sebelum saya menjelaskan cara kerja, manfaat, dll.....sy sampaikan analogi berikut ini...
pernahkan anda merasa ketika mengerem mendadak, motor anda terasa seakan2 "ambles"?pernahkan anda merasa ketika berjalan di permukaan yang tidak rata, tangan anda sakit karena getaran suspensi depan tersalur ke tangan anda?pernahkah anda terjatuh gara2 mengerem mendadak saat berbelok tajam karena motor tiba2 oleng?kalau jawabannya YA, itu wajar saja, karena biasanya suspensi motor yang kita gunakan adalah "teleskopik" atau "upsidedown"
suspensi depan konvensional memiliki 2 karakteristik utama yaitu "travel" and "rebound". Travel adalah bagaimana respon suspensi ketika mendapatkan gaya tekan sehingga suspensi depan memendek (karakternya ditentukan oleh seberapa cepat memendek dan seberapa jauh pemendekannya). Rebound adalah respon suspensi utk kembali ke posisi semula (karekternya ditentukan oleh berapa kali suspensi mengayun dan seberapa cepat). Suspensi motor balap umumnya memiliki karakter lbh "stiff", travel lbh kecil dan rebound lbh cepat memungkinkan utk bermanuver secara lincah meskipun jd terasa keras. Sedang motor touring sebaliknya. Namun apapun karakternya, semua suspensi konvensional baik merk ecek2 sampe sekelas OHLINS tetap mengalami yg namanya "DIVING". Yaitu kondisi memendeknya suspensi depan karena pengereman tiba2 dan motor seolah2 "AMBLES". Nah apa salahnya dgn "diving"?????? Jangan salah, gejala seperti itu mengakibatkan motor tidak stabil dan sering kali terasosiasi dgn traksi roda depan karena gaya mau gk mau tersalur ke ban depan. Mungkin efeknya tidak begitu "berbahaya" ketika kita mengerem dlm konsisi jln lurus, tp kalau waktu belok????? Perubahan distribusi berat dan center of gravity secara mendadak akibat perubahan "postur" motor (suspensi depan memendek, posisi center of gravity berubah) menyebabkan perubahan traksi yang tidak merata secara tiba2 antara bagian dinding ban dan tapak-nya, akibatnya ya bisa dipastikan, jatuuuuuh....hehehehe
Melihat permasalahan itulah, BMW muncul sebagai pahlawan (agak kesiangan sih soalny baru populer di dekade 90-an) dgn suspensi tele lever.....Lah apa itu tele lever??? Jadi tele lever itu adalah konstruksi suspensi depan yang SELAIN mengandalkan fork, juga ada "monoshock"nya DI DEPAN. Ya, anda tidak salah baca, monoshock, di depan!!!!! Jadi ada batang mirip swing arm yang menghubungkan antara fork depan dengan main frame dan dihubungkan dengan monoshock yang angle kemiringannya bisa sama dgn fork atau dibuat vertikal sempurna. Nah tujuannya apa????? Kita harus berpegang teguh pada hukum kekekalan momentum. Ketika suatu benda tiba2 berhenti/berkurang kecepatannya, harus ada kompensasi gaya aksi-reaksinya. Dlm kasus suspensi konvensional, gaya "desak" 100% di handle oleh fork depan, tapi di tele lever, gaya yang tersalur ke fork depan di handle oleh monoshock yang akan menyalurkan gayanya ke seluruh bagian motor via frame secara merata. jadi fork HAMPIR TIDAK MEMENDEK sama sekali. Akibatnya ya motor jd lebih stabil!!!! tidak ada gejala diving dan traksi ban bisa terjaga konstan tanpa pengaruh gaya eksternal.
Hanya itu?????? Eits tunggu dulu...seperti sy bilang di awal, kenapa di kelas adventure bike, BMW hampir pasti jd pilihan utama???? Ya krena adanya sistem tele lever ini menyebabkan motor jd super empuk alias nyaman karena getaran tersalur merata ke seluruh body motor dan tidak terpusat di depan, selain itu juga bisa mereduksi getaran2 ketika melalui jalanan tidak rata baik di kecepatan tinggi maupun rendah jd udh gk butuh lagi steering damper. Jadi fork di suspensi depan BMW secara teori hanya digunakan untuk membelokkan kemudi saja, sedangkan fungsi suspensi dialihkan ke monoshock yang ada di tele lever.
Saya acungkan JEMPOL buat BMW dengan design tele levernya.....tapiiiiii knapa gk semua motor mengadopsi sistem ini, bisa dibilang hanya BMW....Jawabannya simpel.....pernah tau kenapa mesin BMW itu posisinya "TIDUR" alias melintang?????? Posisi semacam inilah yang menyebabkan tele lever BISA DIAPLIKASI. karena adanya "swing arm" di depan membutuhkan "ruang" dan itu hanya bisa dilakukan kalau posisi mesinnya tidur. Lah motor jepang???? 99,9999% posisi mesinnya tegak, entah konfigurasi 4 silinder segaris, maupun V. Motor amerika juga sama, rata2 V, ducati posisinya L tegak (agak miring dikit sih, he3). Artinya apa????? Tele lever hanya cocok dipake di BMW. Padahal kalau kita tahu, dgn adanya tele lever ini, di dlm fork TIDAK ADA yg namanya pegas dan "damper", ya akibatnya fork depan jd very very durable dan anti rusak, hehehehe.....Selain itu bisa mereduksi ukuran fork depan sehingga bisa menghemat bobot (sgt cocok utk adventure bike yg pengen seenteng mungkin, meskipun tetep aja berat buat ukuran orang indonesia).
Disadur dari FB : arief Setiawan / Kiming
Tidak ada komentar:
Posting Komentar