1. Deodoran meningkatkan risiko kanker payudara?
Nyaris
tak ada bukti ilmiah yang mendukung mitos ini. Sejumlah ilmuwan pernah
melakukan penelitian di tahun 2002, melibatkan 813 wanita pengidap
kanker payudara dan 793 wanita yang sehat. Para ilmuwan tersebut tak
menemukan adanya hubungan antara risiko kanker payudara dengan
penggunaan deodoran, maupun dengan kebiasaan mencukur bulu ketiak.
2.
Memakai deodoran setelah mencukur rambut ketiak membuat bahan kimia
yang berbahaya jadi lebih mudah masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan
kanker payudara?
Jika Anda bercukur dan tak sengaja melukai
kulit ketiak Anda, kulit Anda berisiko terkena infeksi. Dan jika kulit
yang luka atau terinfeksi terkena paparan deodoran, tentu saja akan
menimbulkan iritasi kulit. Bukan kanker payudara.
3. Deodoran mengandung bahan kimia bernama parabens yang menyebabkan kanker?
Penelitian
menunjukkan bahwa parabens mengandung substansi yang mirip dengan
hormon estrogen. Jika tubuh terpapar banyak estrogen, risiko kanker
payudara memang meningkat. Namun estrogen yang terdapat dalam parabens
jauh lebih sedikit dibanding estrogen yang dihasilkan secara alami oleh
tubuh kita. Fakta lainnya: parabens tak hanya terdapat pada deodoran,
tapi juga shampo, body lotion, sun screen, dan berbagai jenis make up.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa parabens bisa ditemukan pada
urine di 99% manusia. Dan hingga kini belum ada bukti bahwa parabens
menyebabkan kanker.
4. Antiperspirant membuat produksi keringat berkurang. Racun-racun berbahaya di dalam tubuh jadi tak bisa terbuang, dong?
Tubuh
membersihkan diri dari racun-racun yang berpotensi menyebabkan kanker
bukan lewat keringat, melainkan dengan bantuan ginjal dan hati.
Bahan-bahan berbahaya ini "diusir" keluar dari darah melalui urine dan
feces.
5. Risiko kanker payudara bagi pria lebih kecil
karena mereka tak mencukur bulu ketiak dan bahan-bahan deodoran tak
terserap masuk ke dalam kulit?
Pria lebih jarang terkena
kanker payudara dibanding wanita karean pria memiliki jaringan payudara
yang lebih sedikit dibanding wanita. Jaringan payudara wanita jumlahnya
seratus kali lipat pria, jadi wajar saja jika risiko kanker payudara
pada wanita pun seratus kali lebih besar. Hal lain yang menyebabkan
perbedaan tingginya risiko kanker payudara adalah hormon. Jika seorang
pria memiliki kadar hormon estrogen yang tinggi, ia pun berisiko lebih
besar untuk terkena kanker payudara. Bukan karena rambut ketiak maupun
deodoran.
Source : Detik.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar