Kamis, 24 April 2014

Menikah 70 Tahun, Pasangan Ini Meninggal Terpaut 15 Jam

Nashport, Ohio (AP) – Suami-istri Felumlee yang selalu berpegangan tangan saat sarapan dan telah menikah selama 70 tahun meninggal dunia dengan selisih waktu 15 jam.
Helen Felumlee asal Nashport meninggal dunia dalam usia 92 tahun pada 12 April. Suaminya, Kenneth Felumlee yang berusia 91 tahun, meninggal keesokan paginya.

Delapan anak pasangan romantis tersebut mengungkapkan bahwa mereka berdua tidak pernah terpisahkan sejak pertama kali berjumpa ketika masih remaja. Pasangan ini bahkan pernah tidur bersama di bawah tempat tidur penumpang di kapal feri daripada harus tidur terpisah, seperti dilansir Zanesville Times Recorder.

Helen dan Kenneth masih saling mencintai sampai akhir, bahkan saat sarapan mereka selalu saling berpegang tangan, kata putri mereka, Linda Cody.

“Kami tahu bahwa ketika salah satu di antara mereka pergi, maka yang lain akan segera menyusulnya,” katanya.

Menurut Cody, sekitar 12 jam setelah Helen menutup mata, Kenneth menatap anak-anaknya dan berkata, “Ibu telah meninggal.” Dia mulai lunglai dan ditemani 24 kerabat dekat dan para sahabatnya, keesokan paginya dia mengembuskan napas terakhir.

“Dia sudah siap,” kata Cody. “Dia tidak ingin meninggalkan ibu sendiri di sana.”

Putra mereka, Dick Felumlee, mengatakan orang tuanya meninggal dalam usia lanjut, ditemani keluarganya.
“Di samping tempat tidur ayah, kami menyanyikan lagu favoritnya, membacakan ayat-ayat kitab suci dan berdoa bersamanya,” katanya kepada The Associated Press lewat email. “Itu adalah pesta perpisahan dan kami tahu beliau menyukainya.”

Pasangan tersebut sudah beberapa tahun saling mengenal, hingga akhirnya mereka kawin lari di Newport, Kentucky, di seberang Sungai Ohio pada 20 Februari 1944. Dua hari jelang ulang tahun ke-21, Kenneth – yang memiliki nama panggilan Kenny – masih terlalu muda untuk menikah di Ohio. “Namun dia tidak mau menunggu,” kata Jim Felumlee.
 Kenneth dan Helen memiliki delapan anak. (AP Photo/Felumlee Family)













Kenneth bekerja sebagai petugas pemeriksa rel dan mekanik sebelum menjadi petugas pengantar surat di Kantor Pos Nashport. Dia aktif di Nashport-Irville United Methodist Church sebagai pengajar sekolah Minggu.

Helen menjadi ibu rumah tangga. Tidak hanya memasak dan mengurus keluarganya, tapi juga membantu keluarga yang membutuhkan di wilayahnya. Helen juga mengajar di sekolah Minggu, namun lebih dikenal lewat kartu ucapan yang dia kirim seperti kartu ulang tahun, kartu ucapan simpati dan selamat liburan di lingkungannya, yang berisi pesan pribadi.
“Dia membuat Hallmark tetap beroperasi,” gurau menantunya Debbie Felumlee.

Ketika Kenneth pensiun pada 1983 dan anak-anak mereka mulai pindah, pasangan Felumlee mulai mengejar hasrat mereka untuk melancong, mengunjungi hampir 50 negara bagian di AS dengan menggunakan bus.
“Dia (Kenneth) tidak ingin pergi kemana pun dengan pesawat karena tidak bisa melihat pemadangan ketika kamu pergi,” kata Jim Felumlee.

Meski keduanya mengalami kondisi kesehatan yang memburuk selama beberapa tahun terakhir, kata Cody, mereka mecoba untuk tegar agar bisa saling menguatkan.

“Itulah yang membuat mereka bertahan,” katanya.(wy/pt)

Source : Detik.com

Senin, 21 April 2014

Bahaya di balik nikmatnya kopi

Kopi merupakan salah satu minuman favorit dalam menemani aktivitas keseharian, baik ketika sedang bekerja, saat bersantai di rumah, maupun saat bercengkrama dengan kerabat. Selain rasanya yang khas, kopi juga dipercaya dapat memberikan efek positif bagi penikmatnya. Asam klorogenat yang terkandung di dalam kopi, diyakini mampu menghambat penyerapan gula berlebih di dalam saluran pencernaan, sehingga dapat menurunkan risiko penyakit diabetes.

Namun di balik itu, minuman ini juga memiliki risiko yang tak kalah berbahaya.  Utamanya, bagi mereka yang memiliki penyakit maag dan penyakit jantung. Jika dikonsumsi secara berlebihan, kopi yang tadinya terasa nikmat justru menjadi ancaman serius bagi kesehatan.

Ahli gizi dari Universitas Kristen Indonesia (UKI), dr Leana Suniar, MSc, SpGK, mengungkapkan, bahaya pada kopi sebenarnya berasal dari kafein yang terkandung di dalamnya. Bagi mereka yang sensitif terhadap kafein, meminum kopi dapat menyebabkan sirkulasi darah menjadi lebih kencang. Sehingga, denyut jantung bertambah cepat. Risiko paling buruk dari situasi tersebut adalah kematian.

"Tapi, kalau tidak sensitif terhadap kafein tidak masalah dikonsumsi dan masih aman bagi kesehatan," katanya saat dihubungi Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia.

Bagi penderita penyakit maag, kata Leana, sebaiknya tidak mengonsumsi kopi saat perut kosong. Pasalnya, hal itu bisa menyebabkan asam lambung naik, sehingga membuat iritasi pada lambung. "Jadi, (kopi) memang bisa membuat asam lambung menjadi lebih tinggi," paparnya.

Terkait manfaat kopi yang diyakini dapat mencegah kantuk, dia menilai, hal itu tetap mempunyai efek samping. Yakni, rasa lelah yang dialami penikmat kopi bisa menjadi dua kali lipat dari biasanya.

"Karena yang seharusnya digunakan untuk waktu istirahat, tapi malah dipakai untuk belajar dan bekerja," tuturnya.

Secara medis, tambahnya, meminum kopi tidaklah dianjurkan. Namun, jika Anda merasa benar-benar membutuhkan kopi untuk menunjang aktivitas pada malam hari atau pada saat kantuk menyerang, mengonsumsinya mungkin saja dilakukan. Namun dengan syarat, jumlahnya tidak terlalu banyak. Dalam sehari, sebaiknya cukup satu gelas saja.

Selain itu, pastikan Anda tidak memiliki rekam medis yang berisiko, seperti penyakit maag atau jantung. Sebab, seperti yang sudah dijelaskan, bagi penderita penyakit tersebut meminum kopi dapat membuka peluang menuju kematian.

"Kalau dia biasa mengonsumsi kopi dan tidak berefek negatif bagi kesehatannya, silakan saja dikonsumsi," tuturnya.

Untuk meminimalisasi risiko gangguan kesehatan, dia menyarankan agar penikmat kopi memperbanyak konsumsi air putih dan susu. Sebab dua jenis minuman tersebut memiliki kemampuan untuk menetralisir dampak negatif dari kopi terhadap kesehatan.

"Selain itu, sebaiknya jangan meminum kopi yang terlalu kental," tukasnya.

Source : Detik.com

Minggu, 20 April 2014

Investasi bodong, ini ciri cirinya :

Penipuan berkedok investasi atau investasi bodong selalu terjadi setiap tahun. Penipuan atau Investment Scam ini dikenal dengan bentuk Arisan Berantai, Koperasi Swasta atau Palsu, dan lainnya.

Paling marak adalah berbasis tawaran emas. Investasi itu pasti mengandung risiko. Tergantung jenis produknya, risiko yang mungkin terjadi misalnya nilai investasi yang menurun, risiko ingin mencairkan dana tapi belum jatuh tempo sehingga terkena penalti, sampai risiko kalau bank terkena likuidasi.

Risiko-risiko tersebut terukur dan bisa kita antisipasi sesuai dengan tujuan finansial kita. Berikut ciri-ciri penipuan investasi yang dipaparkan Perencana Keuangan ZAP Finance Prita Hapsari Ghozie seperti dikutip detikFinance dari situs resminya, Minggu (20/4/2014).

Penipuan berkedok investasi itu biasanya punya 2 bentuk:


1. Skema Ponzi: Skema Ponzi diberi nama sesuai penciptanya yaitu Charles Ponzi yang di tahun 1920-an menjanjikan bagi hasil PASTI sejumlah 50% kepada investor di US. Tapi, sebetulnya uang yang dia terima dari investasi yang belakangan dibayarkan sebagai “dividen” kepada investor sebelumnya. Skema ini akan bubar saat si Ponzi tidak lagi mampu mencari investor baru.

2. Skema Piramid: skema ini bekerja dengan sistem serupa dengan skema Ponzi, hanya saja yang mencari investor baru adalah investor saat ini. Nah, si investor yang berhasil memasukkan investor baru akan mendapat “dividen” dan juga “komisi”. Bentuknya mirip dengan multi-level marketing, arisan berantai, dan sistem waralaba palsu.

Dalam lima tahun terakhir, saya pernah punya pengalaman pribadi beberapa teman dan saudara yang pernah terkena penipuan semacam ini. Kira-kira lima tahun lalu, saudara pernah terkena skema penipuan deposito dolar yang bisa memberikan hasil JAMINAN 2% per bulan! Yah, kalau bunga depo USD rata-rata saja tidak sampai 5% per tahun, gimana ceritanya bisa jadi 24%?

 Dua tahun lalu, ada lagi cerita tentang bisnis travel yang hanya dengan memasukkan uang tidak sampai Rp 10 juta, lantas bisa dapat uang dalam bentuk USD sampai puluhan ribu. Yang ini bahkan sampai ada website dengan jaringan internasional. Tapi, saat diperhatikan, kantor pusatnya berada di sebuah Negara kecil dan beralamat sebuah kantor virtual. Menurut teman yang sempat ikut, akhir tahun lalu, skemanya sudah bubar.

Tips untuk Melindungi Aset

1. Kenali ciri-cirinya:

Imbal hasil (return) keuntungan yang ditawarkan sangat tinggi (tidak masuk akal) dan atau dalam jumlah yang pasti. Biasanya dibandingkan dengan deposito, karena memberikan imbal hasil yang PASTI dan BERKALA setiap bulan. Namun, besarannya bisa 10 kali lipat imbal hasil deposito. Produk investasi ditawarkan dengan janji akan dijamin dengan instrumen tertentu seperti Giro atau dijamin oleh pihak tertentu seperti pemerintah, bank dan lain-lain.

Ada jaminan hasil investasi atau bahkan 100% buyback guarantee. (Investasi tidak boleh memberikan imbal hasil pasti, kecuali bentuknya tabungan/deposito atau dalam skema pinjaman).

Dana masyarakat tidak dicatat dalam segregated account.

Ditawarkan dengan konsep MLM atau tenaga marketing yang sangat agresif

 Perusahaan pengerah dana masyarakat secara ilegal bertindak seolah-olah sebagai agen dari perusahaan investasi yang berada di dalam maupun di luar negeri atau bekerja sama dengan pengelola dana investasi yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri yang telah mempunyai izin usaha yang sah dari otoritas.

2. Pastikan bahwa orang/perusahaan yang melakukan penawaran tersebut telah memiliki izin sesuai dengan peruntukannya dari salah satu lembaga yang berwenang seperti :

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Kementerian Keuangan

Bank Indonesia (BI)

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti) & Kementrian Perdagangan

3. Gunakan Rule of 72 sebelum memutuskan apakah tawaran investasi ini betulan atau tipuan.

4. Biasanya, skema investasi tipuan akan berjalan lancar dalam 1-2 tahun pertama, tapi mulai bermasalah di atas tahun ke-3. Kalau Anda mengalami pembayaran bagi hasil yang mulai seret, nah waspada dan cepat tarik dana Anda!

Source : Detik Finance

Kamis, 03 April 2014

Amankan Baterai Laptop Anda

Di balik kenyamanannya, laptop menyimpan masalah lawas bagi pengguna, yaitu baterai. Akhirnya, banyak yang menggunakan laptop sambil mengisi ulang baterai melalui listrik agar tetap bisa beraktivitas.

Akan tetapi, tidak sedikit pula yang memilih untuk mencopotnya dan langsung menghubungkan laptop ke sumber listrik. Menurut Teknisi Komputer dari Great Power Computer, Casei Bakrie, kedua cara tersebut sebenarnya memiliki risiko terhadap kinerja perangkat elektronik itu. Apabila memutuskan tetap memasang baterai, dalam jangka panjang baterai laptop bisa kembung dan kinerjanya mulai menurun.

"Kalau daya baterai sudah penuh seratus persen tapi masih terus di-charge, nantinya baterai akan mudah panas dan cepat drop," ujar Casei saat diwawancarai Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia.

Sedangkan jika mencabut baterai ketika mengoperasikan laptop, risikonya justru jauh lebih besar. Sebab, listrik akan langsung menuju hardware tanpa adanya penyesuaian tenaga, sehingga komponen laptop menerima tegangan yang berlebihan.

"Apalagi kalau tiba-tiba ada pemadaman listrik. Efeknya bisa merusak mother board, hard disk, IC Power, dan beberapa komponen lain," papar dia.

Untuk meminimalisir risiko, dia menyarankan, sebaiknya baterai tetap terpasang ketika laptop dioperasikan. Namun, saat indikator power sudah menunjukan angka 99 persen sebaiknya segera cabut adaptor laptop.

Sebaliknya, apabila indikator sudah mendekati 20-10 persen, segera pasang kembali adaptornya. Sebab, kalau laptop dibiarkan mati total karena kehabisan tenaga, juga berbahaya bagi kondisi baterai.

"Biasanya akan muncul peringatan kalau tenaga baterai sudah berada di bawah 10 persen. Tapi kalau mau lebih aman, bisa pasang alarm untuk mengingatkan. Software untuk peringatan kondisi baterai banyak kok di internet," terang dia.

Namun demikian, sambung Casei, ada beberapa vendor yang sudah mengantisipasi masalah tersebut. Misal, untuk beberapa produk Lenovo biasanya sudah diatur supaya tidak bisa mengisi daya sampai 100 persen dan hanya berhenti di 99 persen.

Sedangkan untuk produk buatan Asus dan Acer, umumnya menggunakan teknologi auto switch power. Dengan begitu, arus listrik akan otomatis terputus jika tenaga yang masuk sudah mencapai batas maksimal.

"Buat laptop keluaran tahun 2013 ke atas biasanya sudah menggunakan teknologi ini, termasuk laptop yang yang memakai baterai jenis polymer,” ungkap dia.

Lebih lanjut Casei menerangkan, untuk mengetahui apakah baterai sudah mengalami kerusakan dan penurunan kinerja, dapat dilihat dari indikator power yang terletak di pojok kanan bawah layar laptop. Jika terdapat tanda silang merah ketika laptop sedang di-charge meski baterai masih terpasang, maka itu adalah gejala kerusakan baterai.

"Kalau ada tanda silang tapi baterai masih kuat bekerja selama 3-4 jam tanpa perlu diisi ulang, maka baterai masih bisa diperbaiki. Tapi, bila baterai hanya bertahan 30-40 menit tanpa tenaga tambahan, artinya kinerja baterai sudah menurun dan perlu diganti," ujarnya.

Source : Detik.com