Selasa, 16 Oktober 2012

Olahraga 2 Menit yang Manfaatnya Setara Lari 1,5 Jam

 

Jakarta, Olahraga adalah salah satu syarat agar badan selalu fit dan bugar. Sayangnya tidak semua orang punya waktu untuk berolahraga. Bagi orang-orang sibuk seperti ini, tidak usah khawatir. Peneliti menemukan bahwa melakukan olahraga intensif 2,5 menit saja sudah setara dengan berlari 1,5 jam.

Caranya adalah berlari sekeras mungkin selama 30 detik kemudian beristirahat selama 4 menit dan mengulanginya lagi sebanyak 4 kali. Seorang peneliti bernama Stuart Gray dari Universitas Aberdeen menemukan bahwa olahraga semacam itu lebih cepat menurunkan kadar lemak darah dibandingkan berjalan cepat selama 30 menit .

Gray kemudian mengukur kadar lemak peserta di laboratorium sehari setelah melakukan olahraga yang ditugaskan. Para peserta sebelumnya diminta memakan makanan berlemak yang terdiri dari roti, mayones dan keju saat sarapan dan makan siang. Peneliti kemudian melihat seberapa cepat kadar lemak dalam darah mengalami penurunan.

Terlalu banyak lemak dalam darah setelah makan dapat menyumbat pembuluh darah arteri dan menyebabkan penyakit jantung. Temuan menunjukkan bahwa olahraga dengan intensitas sedang seperti berjalan cepat selama 30 menit hanya mengurangi kandungan lemak darah sebesar 11 persen.

Namun peserta yang melakukan olahraga singkat dengan intensitas tinggi selama 2,5 menit seperti yang disebutkan di atas mengalami penurunan kadar lemak darah sebanyak 33 persen. Penurunan lemak darah ini setara dengan yang dihasilkan dari berlari selama 90 menit.

Dalam laporan yang dimuat jurnal Clinical Science, para peneliti menunjukkan bahwa olahraga singkat namun intensif akan membuat liver mengambil lemak lebih banyak dari dalam darah sebelum menyortir lalu membakarnya.

Meskipun olahraga dengan intensitas tinggi tidak selalu meningkatkan kekuatan, namun olahraga ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Para peneliti menekankan bahwa durasi olahraga yang singkat cukup penting karena banyak orang sering mengeluh tidak punya cukup waktu untuk berolahraga.

Para peneliti juga menegaskan bahwa olahraga super intensif selama 2,5 menit seringkali akhirnya memakan waktu sekitar 20 menit karena ada jeda 4 menit di sela-selanya. Olahraga dengan intensitas tinggi sebaiknya dilakukan secara teratur agar dapat bermanfaat untuk kesehatan.

"Meskipun dengan intensitas sedang, olahraga dapat membantu melindungi tubuh dari penyakit jantung dan pembuluh darah. Temuan kami menunjukkan bahwa latihan dengan intensitas tinggi dan singkat dapat menjadi metode yang efektif untuk meningkatkan kesehatan dan memperpendek waktu berolahraga," kata Gray seperti dilansir Medical Daily, Selasa (16/10/2012)

Source : Detik Health

Trik Biar Rutin Bangun Pagi ala Morning Person

Morning person identik dengan orang yang terbiasa tidur lebih awal di malam hari dan rajin bangun pagi. Tapi tak semua orang bisa melakukannya akibat perbedaan jam biologis, kata Dr. Tracey Marks, seorang psikiater yang berpraktik di Atlanta, AS dan penulis buku Master Your Sleep: Proven Methods Simplified.

"Bagi sebagian besar orang jam biologisnya adalah 24 jam tapi bagi orang yang jam biologisnya lebih dari itu, mereka takkan merasa capek hingga tengah malam sehingga cenderung beristirahat lebih malam," terangnya.

Namun tak perlu khawatir, bagi Anda yang sering begadang dan kesulitan bangun pagi seperti itu, ini dia 5 cara mudah untuk mengubah Anda menjadi morning person seperti halnya dilansir dari foxnews, Senin (15/10/2012).

1. Potong hari Anda sebanyak satu jam
Jika Anda ingin bangun lebih pagi, kurangi aktivitas di malam hari, saran Marks. "Kita seringkali menganggap masih punya banyak waktu luang sehingga cenderung melakukan sejumlah aktivitas yang seharusnya tak perlu kita kerjakan, terutama di malam hari," ungkap Marks.

Untuk mengurangi hari Anda, asumsikan bahwa Anda punya satu jam di akhir hari lalu sisihkan dan katakan tidak pada hal-hal yang mengganggu pikiran Anda pada waktu itu.

2. Banyak makan protein di pagi hari
Seperti yang banyak diketahui orang, sarapan merupakan waktu makan terpenting sepanjang hari. Jadi jika Anda mencoba untuk bangun pagi dan bertahan agar tidak mengantuk di pagi hari, jangan minum kopi atau mengunyah permen karet.

"Setelah tidur semalaman, metabolisme dan kadar gula dalam darah seseorang berada pada kadar yang terendah jadi kita perlu sarapan sehat untuk memberikan isi ulang tenaga pada kita," kata Rebecca Scritchfield, RD, pakar gizi dan olahraga khusus manajemen berat badan yang berpraktik di Washington DC.

Sarapan sehat yang dimaksudkan Scritchfield terdiri atas protein, buah-buahan atau sayuran berwarna-warni dan gandum utuh. Tapi jika Anda tak bisa hidup tanpa minum kopi di pagi hari, Scritchfield menyarankan untuk menambahkan susu atau susu kedelai sebagai kalsium dan protein tambahan pada minuman kegemaran Anda itu.

3. Lakukan hal yang Anda suka di pagi hari sebagai 'reward'
"Sekali-kali beri diri Anda waktu luang untuk melakukan sesuatu yang Anda sukai sebagai 'reward' untuk diri Anda sendiri," saran psikolog Patricia Adson, penulis buku A Princess and Her Garden.

Misalnya membaca koran atau kolom blog favorit, memantau berita pagi selama beberapa menit, melakukan olahraga rutin atau bermeditasi. Bahkan meluangkan waktu untuk minum kopi atau tidak terburu-buru berangkat beraktivitas saja sudah cukup memberikan 'reward' pada diri Anda.

4. Menyemangati diri sendiri
"Ingatlah, Anda tak harus ingin bangun pagi, Anda hanya harus melakukannya," tutur Adson.

Setelah itu, ketika Anda terbangun, lebih baik tanyakan pada diri Anda hal apa saja yang bisa Anda lakukan hari itu ketimbang memikirkan apa yang harus Anda lakukan. Dengan begitu Anda akan lebih bersemangat bangun pagi, bukannya merasa terbebani dengan berbagai aktivitas atau tugas yang harus Anda kerjakan.

5. Olahraga sebelum sarapan
"Olahraga pagi-pagi dapat membantu mendorong meningkatnya energi, suhu tubuh dan kadar adrenalin selama beberapa jam setelah berolahraga," kata Marks.

Menurut sebuah studi, manfaat lain olahraga sebelum sarapan adalah membakar lebih banyak kalori dan menurunkan berat badan lebih banyak ketimbang olahraga setelah sarapan, ujar Burr Leonard, penemu The Bar Method.

Senin, 15 Oktober 2012

Bahaya meneriaki anak & Cara menjadi orang tua yang lebih tenang

Jika Anda meneriaki anak Anda, lalu menyesal setelahnya, ini saran buat Anda.

Saya, suami dan dua anak kami sedang menikmati liburan santai di Hawaii. Kami sedang berkendara di mobil melalui jalan berliku (dan berbahaya) dan menuju Hana. Saat kami sedang melihat betapa indahnya tebing dan pantai, peristiwa itu tiba-tiba terjadi; tanpa alasan jelas, anak laki-laki kami yang berusia 5 tahun melempar botol air ke arah suami.

Botol itu mengenai kaca dan membuat suara keras. Hanya keajaiban yang membuat kami tidak menabrak sesuatu — meski kami sempat kehilangan kendali. Saya dan suami sontak memarahi, berteriak dan mengancam.

"Kenapa kamu melakukan itu? Apa kamu tidak tahu kalau itu amat berbahaya? Kita sedang menikmati liburan, dan kamu melempar botol air tanpa alasan?" Lagi dan lagi kami memarahinya — melebihi apa yang sepantasnya diterima anak TK.

Air mata mulai mengalir di pipi anak saya. Bibirnya gemetar, dan ia mulai menangis. Kami pun menenangkan diri dan melanjutkan perjalanan, dan saya mencoba melupakan semua kejadian tersebut.

Beberapa minggu kemudian, saya memutar ulang video liburan kami di Hawaii. Ternyata insiden pelemparan botol air itu tidak sengaja terekam kamera (yang saya lupa matikan). Tanpa gambar, saya bisa mendengarkan diri saya sendiri sedang meneriaki anak kami dan mempermalukannya.

Saya mencoba menahan air mata. Bagaimana saya bisa berlaku seperti itu di depan anak saya sendiri, anak saya? Saya mungkin rekaman suara di kamera video, tapi tidak akan pernah bisa menghapus kejadian tersebut dari ingatan.

Suka atau tidak, sebagian orang tua mengamuk di depan anak kesayangan mereka. Kadang kemarahan itu ditujukan pada anak, kadang juga tidak. Tapi itu bukanlah pengalaman yang menyenangkan. Untungnya, ada cara sederhana yang bisa diambil untuk memperbaiki keadaan:

Harga dari sebuah kemarahan
Pertama, ingatlah mengamuk di depan anak bukan cara tepat menjadi orang tua. Hal itu bisa menyebabkan gangguan pada kejiwaan mereka, ujar ahli psikologi Matthew McKay, Ph.D, profesor dari Wright University di Berkeley, California, dan penulis “When Anger Hurt Your Kids”.

"Studi yang ada menunjukkan bahwa orangtua yang menunjukkan kemarahan di depan anaknya akan membuat anak tersebut menjadi kurang empatik, kata McKay.

Anak tersebut akan menjadi agresif dan mudah depresi dibandingkan anak yang berasal dari keluarga yang tenang, dan memiliki performa yang kurang baik di sekolah. Kemarahan dapat mengurangi kemampuan anak untuk beradaptasi dengan dunia, ujar McKay.

Semakin muda usia anak tersebut, maka semakin besar dampaknya. "Ketika anak masih kecil, Anda adalah dunianya," ujar psikolog Robert Puff, Ph.D, penulis “Anger Work: How to Express Your Anger and Still Be Kind”. "Ketika Anda marah, dunia mereka terguncang. Saat mereka tumbuh dewasa. mereka punya teman, dan orang lain dalam hidup mereka, dan hal itu akan mengurangi efeknya."

Satu lagi yang harus diperhatikan: Kemarahan tanpa kata-kata pada umumnya tidak akan membuat efek sebesar kemarahan biasa, ujar McKay.

Anak itu sebenarnya bisa belajar pelajaran penting dari melihat Anda marah sampai menenangkan diri. "Hal itu akan menunjukan pada anak bahwa kita semua bisa marah, tapi yang terpenting adalah memperbaiki keadaan sesudahnya," ujar McKay. Ini adalah langkah untuk melakukannya.

Ketika Anda meneriaki anak


Ketika Jennifer dari Huntington Beach, California, pergi ke Disneyland dengan tiga anaknya, dia tidak sadar "tempat paling bahagia di Bumi" akan menjadi salah satu lokasi momen paling buruknya sebagai orangtua. "Waktu itu hari sangat panas dan ramai" ujar Jennifer. "Dua anak saya menderita penyakit paru-paru dan bisa menggunakan kartu khusus untuk menghindari antrean. Tapi anak saya yang berusia 13 tahun menghilangkan kartunya. Tiba-tiba saya meneriakinya, setelah itu anak saya mulai menangis. Semua orang yang ada di sekitar melihat saya dengan jijik. Saya terus meminta maaf. Air mata saya juga mulai mengalir karena telah melukainya."

Studi University of New Hampshire menemukan, 90 persen orangtua mengakui pernah memarahi anaknya pada usia 2-12 tahun, dalam periode satu tahun (10 persen lagi pasti malaikat atau punya ingatan yang buruk).

Untuk menghindari meneriaki anak, kami berikan beberapa tips: Saat Anda marah bayangkan anak Anda sebagai bayi, ujar Dr. Sandra P Thomas, profesor dari University of Tennessee, Knoxville, dan penulis dari “Use Your Anger: A Woman's Guide to Empowerment”.

"Anak yang lebih tua dan remaja memang tidak selucu bayi, dan kadang mereka menyebalkan," ujarnya. "Ketika Anda marah, ingatlah mereka sebagai bayi, hal itu akan membantu Anda."

"Jika Anda bisa, istirahatlah sebentar, dan pergilah ke ruang sebelah meski hanya satu atau dua menit" ujar  Laura J. Petracek, Ph.D., penulis “The Anger Workbook for Women”.

Jika Anda terlanjur marah, hal yang paling penting adalah memperbaikinya. Jangan tergoda untuk menyalahkan anak Anda karena memicu amarah. "Katakan, aku sangat kecewa pada kecerobohanmu, tapi aku seharusnya tidak berteriak seperti itu, aku minta maaf." ujar Thomas. Berjanjilah Anda tidak akan melakukannya lagi, hibur anak Anda seperlunya.

Ketika Anda bertengkar dengan pasangan

Angie dari Seattle mengatakan hidupnya penuh tekanan sejak suaminya kehilangan pekerjaan dan mereka sering bertengkar di depan anak mereka yang berumur tiga tahun, Lexi.

"Semalam saya memarahi suami karena tidak membersihkan rumah," ujarnya. "Lexi datang dan menarik baju saya sambil berkata, 'Ayah jangan dimarahi', mata Lexi terlihat sangat ketakutan. Kami akhirnya berhenti bertengkar dan mencoba meyakinkannya, bahwa ayah dan ibunya masih saling mencintai, tapi saya tidak tahu apakah Lexi percaya."

Anak bisa sangat terpukul jika melihat orang tuanya bertengkar, ujar Charles Spielberger, Ph.D., psikolog yang mempunyai spesialisasi dalam studi kemarahan di University of South Florida. Sangat penting untuk segera memperbaiki keadaan.

Tidak usah menjelaskan keadaan dengan membacakan daftar cucian yang tidak dikerjakan pasangan Anda, hal itu hanya akan membuat anak stres. "Lebih baik katakan seperti ini: 'Saya sangat marah dengan ayahmu tadi, kami telah membicarakannya dan sedang memperbaikinya, orang tinggal bersama kadang bisa marah, maaf telah berteriak, kami masih saling menyayangi.'"

Jika bisa, katakan apa yang akan Anda lakukan lain kali, ujar Jerry Deffenbacher, Ph.D., profesor psikologi di Colorado State University, yang mempelajari masalah kemarahan. Hal itu akan membuat anak belajar dari pengalaman, contohnya: "Saya marah pada ayahmu karena menghanguskan roti, tapi saya minta maaf, harusnya saya tidak berteriak seperti itu. Lain kali kami akan menggunakan timer di dapur saat menyalakan oven."

Jangan berkomentar terlalu banyak. Menjelaskan terlalu banyak akan membuat anak Anda seperti terapis atau mediator. Jangan melibatkan anak terlalu jauh.

Ketika bertengkar dengan orang asing

Saat Fiona dari Detroit memasang sabuk pengaman untuk anaknya setelah kembali dari toko roti, seorang pengemudi yang lebih tua darinya berhenti di dekatnya dan membunyikan klakson. "Dia berteriak, tutup pintumu!" tanpa memberi peringatan kalau saya menutupi jalannya. Saya langsung berteriak "Apa tidak bisa lihat kalau saya sedang meletakkan bayi di kursi? Dasar $%*#@?!'”

“Anak kembar saya yang duduk di kursi belakang sangat terkejut, dan aku merasa sangat bersalah pada anak saya."

Insting Anda pasti ingin meminta maaf, tapi jangan. Semua orang bisa marah, Anda tidak boleh minta maaf karena kemarahan. (Hal ini penting jika Anda punya anak perempuan — anak perempuan pada usia muda memendam perasaannya).

Lebih baik terangkan apa yang membuat Anda marah. Ujar McKay: "Katakan, 'orang itu melukai perasaan saya dan saya sangat marah.'" Kemudian, mintalah maaf karena cara Anda meluapkan kemarahan. "Pastikan anak tahu makian — atau apa pun yang Anda lakukan itu salah" ujar Thomas.

Mengatasi amarah Anda
Untuk tetap bersabar, ikutilah beberapa aturan dasar berikut:

-Tanyakan pertanyaan yang tepat ketika anak membuat susah dan memicu kemarahan Anda, ikuti saran McKay: Daripada berpikir, mengapa dia melakukan ini pada saya? Fokus pada anak; mungkin ada alasannya. Apa dia lapar, bosan, lelah, atau ingin diperhatikan? Coba penuhi keinginannya dan jangan terbawa emosi.

-Catat kemarahan Anda saat Anda terbawa emosi. "Lihat polanya — jam saat Anda paling marah? Situasinya? ujar Deffenbacher. "Setelah Anda menemukan inti penyebab kemarahan Anda, minta pendapat mengatasinya." Anda bahkan bisa melibatkan anak Anda, katakan: "Saya sangat kesal jika kamu tidak mengerjakan tugasmu, bagaimana  supaya membuat situasi ini lebih baik? Dengan membiarkan anak memberi pendapat, Anda mendorong mereka menjadi bagian dari solusi.

-Kurangi pertengkaran rumah tangga, "Pada saat yang tenang, Anda dan pasangan harus setuju untuk mengatasi argumen secara berbeda, ujar Deffenbacher. "Jangan bertengkar di depan anak. Buat kode ketika Anda sangat marah, dan biarkan sinyal itu menjadi tanda kalau Anda ingin membahasnya nanti secara pribadi ketika suasana sudah tenang."

-Katakan emosi Anda dengan jelas, ketika anak atau orang asing membuat Anda marah, katakan "Wow, orang itu memotong jalanku — tidak sopan! Mungkin dia ada keadaan darurat atau tidak melihatku. Apa pun itu dia tidak akan merusak hariku.” ujar Deffenbacher. Dengan melakukan itu, Anda memberi contoh bagaimana mengatasi rasa frustasi sehari-hari. Dan bagaimana mengontrol emosi, sebelum Anda dikontrol emosi.

Source : Yahoo News

Kamis, 11 Oktober 2012

10 Profesi yang Sering Dipandang Sebelah Mata

Seiring dengan meningkatnya perekonomian dunia, lapangan pekerjaan semakin banyak dicari di belahan dunia manapun. Angka pengangguran yang masih tinggi membuat orang tak lagi memikirkan mereka harus kerja apa, asalkan menghasilkan uang, mereka pasti kerjakan.

Latar belakang pendidikan pun seringkali bukan menjadi persoalan seseorang mendapatkan pekerjaannya. Dari situ, terdapat beberapa pekerjaan yang dipandang sebelah mata, namun jangan salah, pekerjaan ini menghasilkan pendapatan yang cukup besar dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Berdasarkan data yang dikutip detikFinance dari CNBC, Selasa (11/8/2012), ada beberapa pekerjaan yang dianggap rendah di mata masyarakat.


10. Mekanik Otomotif

Untuk menjadi seorang mekanik otomotif atau anda biasa mendengarnya sebagai tukang bengkel tidak memerlukan gelar sarjana. Juga, seiring dengan meningkatnya permintaan dunia terhadap mobil yang semakin melonjak, permintaan terhadap sumber daya manusia yang mengerti tentang mesin mobil pun ikut-ikutan naik. Karir sebagai mekanik sudah terkenal sejak tahun 1960, dan kini orang orang yang jaya pada masa itu telah pensiun.

9. Teknisi Listrik

Seperti mekanik, untuk menjadi seorang tukang listrik tidak harus memiliki gelar sarjana. Gajinya akan lebih rendah jika anda bekerja di sebuah pabrik dan mendapat bayaran yang rata. Tapi jika anda menjadi seorang tukang listrik independen, atau tidak bergantung pada perusahaan manapun, gaji anda akan sangat besar.


8. Tukang Ledeng

Pekerjaan ini pun tidak mengharuskan anda harus memiliki gelar sarjana. Cukup dengan ketrampilan dan kemauan kerja yang keras, anda bisa menjadi seorang tukang pipa. Tidak perduli apa yang terjadi dengan keadaan ekonomi dunia atau di sebuah negara, kebanyakan orang tidak tahu bagaimana membetulkan sebuah pipa yang bocor dan pasti akan memanggil seorang tukang pipa profesional untuk membetulkannya. Dan juga, saat ekonomi sedang dalam keadaan baik, pasti akan ada banyak rumah-rumah baru yang membangun rumah dengan dapur dan kamar madi yang baru.


7. Kepala Sekolah

Tidak mudah untuk menjadi kepala sekolah, tekanan yang berat pasti dialami oleh kepala sekolah manapun. Beberapa orang menganggap menjadi kepala sekolah adalah pekerjaan yang dipandang sebelah mata.


6. Ekonom

Di sebagian besar negara barat, menjadi seorang ekonom adalah pekerjaan yang diremehkan. Anda tidak akan pernah mendengar seseorang berkata; "anakku seorang ekonom". Tapi seiring berjalannya roda perekonomian di negara global, pekerjaan ekonom secara berangsur memiliki citra yang baik.


5. Asisten Pengacara

Ada hal yang menarik disini. Profesi pengacara menjadi profesi yang terpandang dan masuk dalam daftar profesi terpandang urutan ke 6, namun menjdai seorang asisten pengacara justru dianggap tidak terpandang.

Pertama, untuk menjadi seorang asisten pengacara memiliki beberapa pilihan pekerjaan yakni bekerja disebuah lembaga hukum, atau di sebuah deprtemen atau korporasi. Dan tidak mengharuskan seseorang untuk mengambil sekolah khusus hukum.


4. Akuntan

Akuntan dianggap menjadi pekerjaan yang terlihat aneh dan kurang menarik. Padahal, gaji seorang akuntan biasanya cukup besar.


3. Analis Pasar

Bebebrapa orang beranggapan bahwa untuk melihat sebuah pasar tidak memerlukan analis, karena  pekerjaan ini dianggap sebelah mata. Tapi menjadi analis pasar adalah pekerjaan yang jelas berbeda. Gajinya pun lumayan.


2. Ahli Biologi

Kapan terakhir kali anda mendengar seorang anak memiliki cita-cita menjadi seorang ahli biologi? Banyak permintaan masyarakat terhadap ahli biologi. Walaupun di satu sisi pekerjaan ini diremehkan.


1. Dokter Hewan

Pekerjaan ini dianggap remeh di sebagian kalangan, terutama negari barat. Namun tidak dapat dipungkiri, permintaan unutk dokter hewan semakin tinggi. Saat ini adalah zaman modern yang membuat seorang anak sudah meminta seekor binatang peliharaan orang tuanya. Dan akhirnya, permintaan melonjak.

Source : Detik Finance

Selasa, 02 Oktober 2012

Curhat via Telepon Sama Efektifnya dengan Ngobrol Langsung

Saat menghadapi masalah tertentu tentu Anda ingin berbagi sekaligus meminta saran dari seorang sahabat. Lalu bagaimana jika Anda tak punya waktu untuk menemuinya atau jarak memisahkan Anda dengan sang sahabat? Jika begitu, telepon saja sahabat Anda itu.

Sejumlah psikolog juga menemukan bahwa menelpon teman dapat membantu seseorang menghadapi atau mengatasi masalahnya, bahkan efek yang diberikan metode curhat via telpon ini bisa sama besarnya dengan menemui teman secara langsung.

Kesimpulan tersebut diperoleh tim peneliti dari Cambridge University setelah mengamati 5.500 orang yang terlibat dalam 'terapi bicara' yang disediakan National Health Service, Inggris untuk mengatasi depresi.

Dari hasil studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal PLoS One itu terlihat bahwa separuh partisipan memilih menemui konselor namun separuhnya lagi mengaku lebih suka diterapi lewat telepon.

Ternyata peneliti menemukan bahwa kedua metode tersebut sama efektifnya mengatasi depresi, kecuali bagi sekelompok kecil partisipan yang masalah depresinya lebih parah.Terapi telepon juga dikatakan jauh lebih murah daripada terapi face-to-face atau langsung. Terapi telepon hanya menghabiskan 79 poundsterling (sekitar Rp 1.221.732) sedangkan terapi langsung menghabiskan biaya 119 poundsterling (sekitar Rp 1.840.330).

Kendati begitu, kedua metode sama-sama menggunakan pendekatan cognitive behavioural therapy (CBT) dimana setiap pasien dilatih oleh konselor untuk melihat percakapan dan kejadian sehari-hari dengan cara yang lebih positif.

Sayangnya di sejumlah daerah di Inggris terapi bicara ini masih terbilang mahal dan aksesnya sulit terjangkau oleh masyarakat sehingga banyak dokter yang tak punya pilihan lain dan terpaksa meresepkan obat-obatan antidepresan pada penderita depresi.

"Padahal terapi telepon ini tak hanya akan membantu individu memperoleh akses perawatan kesehatan mental yang dibutuhkannya tetapi juga menyediakan metode pengobatan yang biayanya paling efektif di saat semua orang mengkhawatirkan biaya pengobatan ini," terang Profesor Peter Jones dari departemen psikiatri Cambridge University yang juga memimpin studi ini seperti dilansir dari telegraph,

Mengapa anda bau ?

Bau tidak sedap dari tubuh seseorang tidak akan tuntas hanya dengan mandi, menggosok gigi dan menggunakan deodoran saja. Bau dapat disebabkan oleh beberapa alasan tertentu terkait kebiasaan Anda sehari-hari.

Berikut 16 alasan mengapa tubuh Anda mengeluarkan bau yang tidak sedap, seperti dilansir prevention, Selasa (2/10/2012) antara lain:

1. Anda tidak mengeringkan badan dengan handuk setelah mandi
Tidak mengeringkan badan setelah mandi dapat menyebabkan bau badan di kemudian hari karena kelembaban akan terjebak diantara lipatan kulit, seperti di bawah payudara, pangkal paha, atau bahkan antara jari-jari kaki

Hal ini akan membuat bakteri dan jamur mudah berkembang biak di area tersebut, yang akan menimbulkan bau dan iritasi jika bercampur dengan keringat.

2. Anda makan makanan pedas atau berbau menyengat
Makanan yang terbuat dari bumbu dengan aroma dan rasa yang menyengat, seperti bawang putih, dan rempah-rempah lainnya, tidak hanya dapat menyebabkan bau mulut, tetapi juga bau badan.

Ketika dicerna, makanan ini menghasilkan beberapa bau belerang yang mengandung gas. Sebagian besar produk sampingan dimetabolisme di usus dan hati, tetapi beberapa seperti sulfida metil allyl, diserap ke dalam aliran darah dan dikeluarkan melalui paru-paru dan pori-pori tubuh, yang menyebabkan bau badan.

3. Anda hanya menyikat gigi saja tanpa membersihkan lidah
Lidah terdiri dari ribuan proyeksi seperti rambut yang kecil yang disebut papila, yang dapat menjebak potongan-potongan kecil makanan. Jadi jika lidah tidak dibersihkan saat menggosok gigi, potongan-potongan kecil dari makanan dapat tertahan, mengundang bakteri, dan memancarkan uap hidrogen sulfida atau bau mulut.

4. Anda sedang stres berat
Tubuh memiliki respon tersendiri terhadap kondisi stres, seperti dengan terus berkeringat meski cuaca sedang tidak terlalu panas. Bahkan hanya dengan duduk saja, telapak tangan dapat berkeringat dan ketiak terasa lengket.

5. Anda terlalu banyak mengonsumsi serat
Serat makanan memang baik untuk pencernaan, tetapi jika asupan serat terlalu banyak dapat menimbulkan masalah, yaitu meningkatnya produksi gas dan membuat seseorang sering kentut. Bakteri sehat dalam usus akan menghasilkan hidrogen, karbon dioksida, dan bahkan metana yang berbau tidak sedap ketika mencerna serat.

6. Anda mendengkur ketika tidur
Tidur mendengkur atau mulut terbuka akan menyebabkan mulut kering dan memungkinkan sel-sel mati menumpuk dan membusuk di lidah, gusi, dan rongga mulut. Hal inilah yang menyebabkan napas bau ketika bangun pagi.

7. Anda makan tergesa-gesa
Mengunyah terlalu cepat dan minum melalui sedotan dapat menyebabkan Anda menelan udara terlalu banyak. Sehingga ketika bersendawa, Anda akan melepaskan sebagian dari udara, yang mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida yang dapat menyebabkan mulut tidak nyaman dan bau mulut.
8. Anda menggunakan deodoran yang tidak mengandung antiperspirant
Deodoran mencegah tubuh melepaskan keringat berlebih melalui ketiak yang sifatnya hanya sementara. Yang Anda perlukan adalah deodoran yang mengandung antiperspirant karena dapat mencegah kelenjar keringat mengeluarkan keringat berlebih.

9. Anda jarang mencuci rambut
Rambut yang jarang dicuci akan membuat bakteri berkembang biak di kulit kepala dan menyebabkan rambut berminyak hingga muncul ketombe. Kulit kepala dan rambut yang tidak sehat juga dapat memicu bau yang tidak sedap.

10. Anda sedang dalam terapi obat
Beberapa obat resep seperti obat alergi, hipertensi, atau depresi dapat menyebabkan mulut kering, salah satu pemicu paling umum dari bau mulut. Obat-obatan tersebut dapat menghalangi kinerja asetilkolin, zat kimia otak yang memberitahu saraf untuk beralih pada kelenjar ludah.

11. Anda sedang menstruasi
Suhu tubuh wanita naik hingga setengah derajat sejak pertengahan siklus menstruasi hingga ovulasi, sehingga dapat memicu keringat berlebih penyebab bau badan. Selain itu, bau juga muncul dari vagina, jika bau tidak biasa terjadi, segera periksakan ke dokter untuk mencegah kemungkinan infeksi.

12. Anda sedang menjalani program diet yang ketat
Menjalani diet ketat dengan memotong asupan karbohidrat dapat membuat tubuh kekurangan bahan bakar energi dan akhirnya membakar lemak. Tetapi pembakaran lemak dapat melepaskan zat yang disebut keton ke dalam aliran darah Anda dan menyebabkan bau badan.

13. Anda mengenakan pakaian yang tidak menyerap keringat
Pakaian ketat atau yang terbuat dari kain sintetis, seperti spandex dapat bergesekan dengan kulit dan menjebak keringat. Hal ini dapat menyebabkan bau badan serta iritasi kulit, seperti folliculitis yaitu peradangan di sekitar folikel rambut.

14. Anda penyuka permen
Tubuh tidak sepenuhnya mencerna pemanis rendah kalori, seperti sorbitol yang ditemukan dalam permen karet bebas gula. Sehingga ketika bakteri dalam usus besar sedang beristirahat, sorbitol akan turun dan membuat Anda buang-buang gas dan bahkan diare.

15. Anda tidak mengganti kaus kaki setiap hari
Mengenakan sepatu yang tertutup dapat bertindak menjadi tempat berkembang biak yang ideal bagi bakteri karena menjebak kelembaban dan menyebabkan bau kaki. Tidak mengganti kaus kaki setiap hari juga menyebabkan tumbuhnya jamur.

16. Anda memakai bra yang sama selama beberapa hari
Banyak wanita mengenakan bra yang sama selama beberapa hari dengan alasan tidak banyak memiliki bra yang pas. Karena bra dikenakan pada tempat-tempat yang rawan keringat, yaitu di punggung, di bawah lengan, dan antara dada dan payudara, akan menimbulkan bau yang tidak sedap jika dipakai berulang kali.

Source : Detik Health